Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas
TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap peluncuran produk yang sukses biasanya didahului oleh serangkaian kegagalan.
Sebuah museum baru yang dibuka di Swedia yang berharap bisa mengumpulkan banyak pelajaran dari produk-produk yang gagal diluncurkan.
"Museum Kegagalan" adalah gagasan Dr. Samuel West, seorang psikolog yang menghabiskan waktu tujuh tahun terakhir untuk mempelajari kegagalan dan kesuksesan.
"Aku bosan mendengar orang memuji kesuksesan, terutama di ranah inovasi di mana 80 sampai 90 persen-nya adalah produk gagal," kata Dr. West.
Kemudian, dia juga pergi ke Museum Broken Relationships yang mengumpulkan kenang-kenangan dari kisah kasih yang gagal.
Dirangkum TribunTravel.com dari laman Amusingplanet.co, tujuan 'Museum of Failures' adalah untuk menunjukkan bahwa keberhasilan inovasi membutuhkan kegagalan".
"Jika kamu takut gagal, maka kita tidak bisa berinovasi," kata Dr.West.
Dijadwalkan dibuka pada bulan Juni tahun 2017, museum ini akan menampilkan lebih dari enam puluh produk dan layanan yang gagal dari seluruh dunia.
"Setiap item memberikan wawasan unik tentang inovasi dan bisnis yang berisiko," kata situs museum tersebut.
Beberapa produk yang akan dipamerkan termasuk parfum Harley Davidson, Pena Bic yang dibuat khusus untuk wanita, Coca-Cola Blak, Nokia N-Gage yang merupakan ponsel dan konsol game dalam satu genggaman, lasagna daging sapi dari Colgate, dan produk yang lebih baru seperti Amazon Fire Phone dan Google Glass.
1. Twitter Peek, perangkat untuk tweeting, diluncurkan pada tahun 2008
2. Lasagna daging sapi beku dari perusahaan pasta gigi
3. Parfum Harley-Davidson, menurut Dr. Samuel West merupakan produk gagal total
4. Apple Newton, awal mula munculnya PDA
5. Trump: Permainan yang dirilis pada tahun 1989 berdasarkan sifat jual beli
6. Perekam video Sony Betamax
7. Coca-Cola BlaK adalah minuman ringan rasa kopi, diluncurkan pada tahun 2006
8. Kacamata Google
9. Kodak memelopori kamera digital pada 1990-an namun gagal memasarkannya