Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang perempuan harus merasakan reaksi mengerikan setelah memutuskan untuk mentato tangannya dengan henna hitam saat liburan.
Sophie Akis memutuskan untuk mentato tangannya setelah ada seorang pedagangan henna keliling di pantai yang yang mendekatinya.
Saat itu dia dan keluarganya sedang liburan di resort tepi laut Agadir di Maroko.
Perempuan 22 tahun yang sedang berlibur dengan keluarganya tersebut baru merasakan tangannya melempuh seperti luka bakar setelah beberapa jam.
The Birmingham Mail melaporkan bahwa Sophie membayar jasa tato henna tersebut sebesar 4 poundsterling atau sekitar Rp 68 ribu, seperti dilansir dari mirror.co.uk.
Setelah kejadian ini ibu dari Shopie yang sedang melakukan perjalanan mengingatkan para wisatwan yang lain agar kejadian serupa tak terulang lagi.
Uang yang dikeluarkan untuk membuat tato henna tersebut tentu sangat tak sebanding dengan akibat yang harus diterima oleh Shophie.
"Ini harga yang tinggi untuk membayar sebuah karya seni," ucapnya.
Wendy, pembantu rumah tangga dari Yardley Wood, Birmingham, mengatakan dalam beberapa jam tangan putrinya bengkak dan melepuh.
"Kami memiliki keluarga besar di Asia sehingga Sophie sering memakai henna saat pernikahan dan itu baik-baik saja, tapi kami mencoba mengujinya terlebih dahulu saat di Maroko," lanjut Wendy.
Ternyata sejak dari muda Sophie memiliki alergi terhadap pewarna rambut, tapi belum diketahui apakah kulitnya juga sensitif terhadap pewarna henna.
"Sophie memang memiliki alergi terhadap pewarna rambut saat masih muda, jadi saya memastikan.
"Kita menunggu selama 24 jam dan setelah henna dilukis di kedua tangannya. Dalam beberapa jam, ia merasa kacau. Tangannya bengakak dan melempuh," ucap Wendy.
Karena ia harus terbang dihari berikutnya, Sophie diberikan obat tablet oleh seorang apoteker dan membalut tangnnya setelah dioleskan krim agar bisa terbang dengan nyaman.
Setelah putri dan suaminya mendarat di Turki, tempat diamna pasangan ini menetap, mereka langsung pergi ke rumah sakit lokal.
Dokter mengatakan, kondisi tangan Sophie adalah reaksi alergi terhadap pewarna henna.
Perempaun 22 tahun ini kemudian diharuskan untuk merendam tangannya dengan yodium setiap 10 menit selama dua hari dan diberikan krim kortison.
"Ia masih merasakan sakit. Saya merasa tak enak dengannya," ujar Wendy.
Kini ibu empat anak ini selalu mengingatkan siapapun yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri agar tak sembarangan mentato kulitnya.