lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Kamu tidak bisa berkelit ketika “dorongan” alamiah dari tubuh datang dan mengharuskanmu untuk segera menuntaskannya.
Jarak sejauh 3.000 kaki dari atas langit pun tidak bisa menjadi alasan untuk meredakan dorongan tersebut.
Traveler yang sering berpergian jarak jauh dengan waktu tempuh berjam-jam pasti memahami, “desakan” alamiah harus diselesaikan di toilet pesawat.
Umumnya, tidak semua orang cukup nyaman dengan toilet umum tak terkecuali toilet pesawat.
Namun, traveler tak perlu khawatir.
Sebab, seorang mantan pramugari, Erika Roth, memberikan beberapa tips mengenai waktu yang tepat untuk menggunakan toilet pesawat.
Roth mengatakan, tak sedikit penumpang yang membutuhkan waktu privasi di dalam toilet agak lebih lama tanpa mengkhawatirkan adanya antrean panjang di luar pintu.
Roth menyarankan, waktu paling tepat menggunakan toilet pesawat adalah setelah tanda menggunakan sabuk pengaman telah padam.
Selain itu, waktu sebelum minuman dan makanan disajikan juga merupakan waktu yang tepat.
Pada waktu-waktu yang disarankan oleh Roth tersebut, penumpang bisa memiliki setidaknya 10 menit berada di dalam toilet tanpa gangguan ketukan pintu dari arah luar.
Namun, pastikan jangan lebih dari 10 menit.
Sebab, pramugari pasti akan mengetuk atau memeringati penumpang yang memakai toilet lebih dari 20 menit.
Para penumpang yang sudah familiar dengan ritual penerbangan berjarak tempuh panjang, kata Roth, pastinya lebih memilih menggunakan toilet di bandara sebelum waktu keberangkatan.
Roth juga memaparkan, setiap penumpang boleh meminta sekantung biji kopi pada pramugari demi menghilangkan aroma tidak sedap di toilet.
“Biasanya pramugari sudah tahu apa yang akan traveler lakukan ketika meminta biji kopi, tetapi itu merupakan permintaan yang manusiawi,” ujar Roth.
Selain untuk kenyamanan penumpang lain, biji kopi yang berfungsi untuk meredakan dan menyerap bau tidak sedap juga bisa memengaruhi perjalanan selama berada di pesawat.
Sebab, beberapa waktu lalu, pesawat SpiceJet terpaksa mendarat darurat karena ketidaknyamanan aroma kurang sedap yang terhirup seluruh penumpang hingga ke ruang kendali pilot. (Kompas.com/Kontributor Female, Agustina)
