Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Seribu tahun yang lalu, apakah terbayang manusia sudah memiliki fashion style yang terlihat modis?
Mungkin agak susah dibayangkan ya.
Namun, coba tengok mumi berusia 1.100 tahun yang ditemukan di Mongolia ini.
Dirangkum dari laman siberiantimes.com, foto yang menunjukkan mumi berjenis kelamin wanita setelah dibersihkan ini memperlihatkan ia adalah seorang yang stylish pada zamannya.
Yang membuat unik, dikenal dengan 'Adidas mummy' karena ketika ditemukan, ia mengenakan sepasang sepatu boots setinggi lutut.
Sepatu itu bahkan memiliki tiga strip seperti model sepatu Adidas masa kini.
Bahkan penampilan modis ini membingungkan para arkeologis dan etnografer Mongolia.



Seorang ahli mode lokal berkata, "Secara keseluruhan (sepatunya) terlihat kinky, tapi tetap stylish. Saya bahkan tidak keberatan memakainya."
"Jahitannya berkualitas tinggi, garis warna hitam dan merah cerah, saya tentu akan membeli sepatu seperti itu sekarang."
Galbadrakh Enkhbat, Direktur the Centre of Cultural Heritage of Mongolia mengatakan, "Sepatu bootsnya setinggi lutut, dengan sol dibuat dari kulit, dan ujung sepatunya dijahit dengan garis warna merah cerah."
"Dengan adanya garis-garis tersebut, sepatu itu disebut-sebut mirip dengan sepatu Adidas dengan tiga garis."
"Oleh karena itu, penemuan ini menjadi topik menarik bagi para etnografer, terutama mengingat style mereka sangat modern saat itu."



Terlebih lagi yang mengejutkan tidak hanya sepatu yang dikenakan mumi ini, tapi juga tas clutch bersulam yang tampak begitu keren untuk zaman sekarang ini.
Selain itu, ditemukan empat baju ganti, vas, alat pukul, peralatan jahit, perlengkapan kecantikan seperti sisir dan kaca, serta sebuah pisau.
Sebuah pelana kuda dengan sanggurdi logam juga ditemukan dengan kondisi yang sangat bagus sehingga masih bisa digunakan sampai sekarang.



Mumi tersebut ditemukan terkubur di ketinggian 2.803 meter di atas permukaan laut dan diduga meninggal akibat cedera di kepala yang cukup signifikan.
Diyakini mumi tersebut berasal dari Turkik abad ke-10, akan tetapi penelitian tentangnya masih terus dilanjutkan.
Ketinggian tempat penguburan mumi dan suhu yang dingin membantu proses pengawetan jasad yang juga diselimuti Shilajit, suatu zat kental seperti tar yang warnanya beragam dari putih hingga cokelat gelap.
Suhu dingin ini pula ikut mengawetkan benang dan kain yang ditemukan bersama mumi itu.
Kini sang 'Adidas mummy' dipamerkan di Museum Nasional Mongolia.