TRIBUNTRAVEL.COM - Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Selatan Sumatera semakin mendunia.
Hamparan keindahan pantai di Krui kini bukan lagi lokasi wisata, tetapi telah menjelma menjadi surga bagi para peselancar internasional.
Krui terpilih menghelat kejuaraan berselancar berskala internasional, bertajuk Krui Pro 2017 World Surf League Qualifying Series 1000 (WSL QS).
Kompetisi ini terselenggara berkat sinergi antara Pemerintah Daerah Lampung Barat, Kementerian Pariwisata, World Surf League, Asian Surfing Championship, dan Persatuan Selancar Ombak Indonesia.
Matahari mulai tenggelam dan gulungan ombak setinggi 4-6 kaki menutup sesi terakhir Krui Pro yang sangat bersejarah.
Para pemenang World Surf League Qualifying Series 1000 (WSL QS) dinobatkan pertama kalinya di Selatan Sumatera, Indonesia.
Kedua pemenang dari kategori pria dan wanita liga internasional ini, Keijiro Nishi (Jepang) dan Lucy Callister (Australia), merupakan pemenang baru di liga WSL QS.
Lucy Callister menunjukkan kemampuan terbaiknya diantara seluruh peselancar wanita dari Australia dan berhasil mengalahkan Ellie Francis di babak final.
Callister dan Francis telah banyak mencuri perhatian selama ajang ini berlangsung, dengan kemampuan kedua peselancar menggunakan tangan bagian belakang mereka untuk menempatkan mereka di babak final.
Di babak final, Callister sangat selaras dengan ombak di Krui, yang menempatkan dirinya berada di ombak terbaik dan memperoleh nilai yang tertinggi.
“Ini bukan hanya kemenangan pertama saya di QS, tapi ini juga pertama kalinya saya berhasil masuk babak final QS dan saya merasa sangat senang,” kata Callister.
“Saya hanya memiliki sedikit kesempatan di ajang Junior tahun lalu dan saya tahu bahwa saya harus bekerja keras untuk mendapatkan kesempatan untuk menang. Saya memiliki beberapa hasil buruk di awal tahun ini dan saya sempat merasa ragu terhadap kemampuan saya dalam berselencar dan berlomba. Namun, saya memutuskan untuk mengikuti beberapa ajang QS 1000 untuk memperoleh kepercayaan diri saya kembali dan berhasil. Saya merasa sangat senang dan semangat untuk terus mengikuti ajang ini.”
Sebagian besar peselancar datang ke Selatan Sumatera tanpa kehadiran keluarga mereka, namun Callister mengikuti ajang ini sebagai bagian dari acara liburan keluarga dirinya.
“Saya juga sangat senang keluarga saya ada disini, kami sampai di Sumatera lebih dahulu untuk liburan keluarga dan ajang ini. Sekarang, saya sangat semangat untuk pulang ke rumah membawa piala, ini adalah liburan terbaik saya. Saya merasa sangat spesial atas kehadiran Ibu, Ayah, Kakak, dan Adik saya disini.”
Keijiro Nishi dari Jepang berhasil memenangkan WSL QS untuk kategori pria dengan gaya berselancarnya yang unik, kencang, dan keras.
Pria yang lucu ini berhasil mencuri perhatian seluruh penonton sepanjang minggu ini.
Posisi pertama di babak final diperebutkan oleh Nishi dan Moses Le Grice, namun Nishi berhasil memenangkan babak ini dengan mendapatkan nilai 9.00 di ombak terakhirnya.