Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Putu Diah Paramitha Ganeshwari
TRIBUNTRAVEL.COM, DENPASAR - We serve tea sweeter than your ex.
Kalimat yang terpajang di meja pesan Kafe Lavender itu begitu menarik perhatian.
Kata-kata itu mungkin terdengar lucu, hingga bisa membuat pengunjung tersenyum ketika membacanya.
Namun senyuman itulah yang diharapkan, sebab senyum merupakan awal kesan yang baik.
Lavender menggelar soft opening-nya pada Rabu (12/4/2017).
Letaknya di tengah Kota Denpasar, tepatnya Jalan Hayam Wuruk No 98, Denpasar, Bali.
Kafe ini menyediakan beragam kuliner khas Nusantara, China, dan Eropa.
Menurut pendiri Lavender, Kadek Putri Medianthari Artha, keragaman kuliner ini bertujuan mempertemukan selera Barat dan Timur.

“Kami ingin menyediakan makanan yang complete, yang bisa memenuhi selera semua kalangan,” ujarnya.
Pertemuan selera ini tidak hanya dihadirkan melalui hidangan menu-menu khas tertentu.
Namun bisa juga perpaduan tersebut diwujudkan dalam satu makanan.
Pork Belly misalnya, merupakan hidangan campuran selera Eropa dengan Bali.
Daging dimasak dengan teknik Eropa, hanya saja dihidangkan dengan sambal matah khas Bali.
Perpaduan tersebut menghasilkan rasa baru yang menarik untuk dicoba.
Begitu pula dengan scramble tofu yang merupakan perpaduan masakan Eropa dengan China.
Selain main course, Lavender juga menyediakan dessert yang tak kalah menarik.

Macaron, kue manis asal Perancis ini menjadi menu andalan Lavender.
Kudapan ini berbentuk bulatan kecil, berwarna cantik, serta mengandung krim di bagian tengahnya.
Teksturnya pun lembut ketika digigit dan langsung meleleh di mulut.
Rasa manisnya pun tidak begitu pekat.
“Kue ini terbuat dari tepung almond. Jadi relatif lebih sehat dibandingkan kue berbahan terigu. Karena itu pula teksturnya berbeda. Macaron di Lavender terdiri dari berbagai rasa, sekitar 20 varian,” ungkap Carelia, executive pastry Lavender.
Namun yang disediakan setiap harinya tidaklah selalu 20 rasa, barangkali hanya 5 atau 6.
Jika ingin menikmati varian lainnya, traveler bisa datang keesokan harinya, sebab akan ditampilkan rasa yang berbeda.
Beberapa rasa yang ditawarkan adalah pisang, red velvet, green tea, stroberi, lavender, dan lainnya.
Menu minumannya pun tak kalah menarik.
Tersedia berbagai macam menu dengan nama antimainstream yang akan membangkitkan rasa penasaran.
Ada lovender, mocktail dengan paduan rasa lavender dan stroberi yang menyegarkan.
Hadir pula kiss by the sea, minuman leci dan kelapa yang berpadu dengan kesegaran mint.
“Saat ini baru tersedia teh, mocktail, dan smoothies. Setelah grand opening, Mei nanti, kami rencananya juga menyediakan berbagai macam kopi,” tutur Carelia. Selama masa promo hingga akhir April, Lavender menghadirkan diskon hingga 50% kepada pelanggannya, dengan syarat dan ketentuan berlaku.
Setia Melayani
Lavender, menurut Putri Medianthari Artha, adalah lambang kesetiaan.
Dengan filosofi tersebut, ia ingin menjadikan Lavender sebagai kafe yang selalu setia melayani pelanggannya.
“Setia dalam hal ini berarti dari segi kualitas menu dan juga harga. Kami berkomitmen untuk menyajikan makanan dengan kualitas sesuai dengan ketetapan standar. Lavender juga ingin agar harga makanan di sini tetap bisa dijangkau masyarakat. Saat ini range harga berkisar Rp 18 ribu sampai Rp 80 ribu,” ujar Putri.
Dekorasi ruangan ditata senyaman mungkin.
Fasilitas kafe ini dilengkapi dengan AC dan wifi.
Tempat ini juga menyediakan satu ruang khusus bagi pelanggan yang ingin melakukan pertemuan sambil menikmati makanan.
Lavender sangat menjaga tampilan menu.
Pengelola sengaja memilih perabotan yang cantik dan unik sebagai alat makan.
Makanan bernuansa Eropa akan dihidangkan di atas piring yang berbeda dengan menu Indonesia.
Mereka ingin agar tiap menu di tempat ini memiliki ciri khas masing-masing.
“Kami ingin agar setiap pelanggan yang mampir di tepat ini mendapatkan kesan manis,” ungkap Putri.