TRIBUNTRAVEL.COM - Ingin santap menu yang tak biasa? Menu nasi babat usus atau nasi cumi masak hitam mungkin sudah biasa.
Tapi kedua menu itu jadi berbeda ketika ada pilihan pakai nasi jagung selain yang jamak, nasi putih.
Namun, Ferawati, juru masak di Lodji Besar Koffie & Djamoe mengaku cara meracik nasi babat dan nasi cumi ini dilakukan secara spesial karena menggunakan resep yang dipakai sejak nenek moyangnya.
“Saya tak pernah pakai bumbu yang banyak dipakai orang,” tegas wanita asal Madura ini.
Caranya, babat dan ususnya terlebih dulu diberi bumbu poyah (bubuk dari kerupuk udang yang biasa dipakai untuk soto).
Selain itu ditambah sambal bawang yang dicampur kunir, laos, bawang merah, bawang putih, ketumbar dan jinten.
Bumbu-bumbu itu pun sebelumnya diolah lewat proses penggorengan terlebih dulu lalu dikeringkan.
Babat yang sudah dilumuri bumbu ini kemudian dipresto agar meresap sampai ke bagian dalam daging selama 15 menit.
Saat menyajikan, nasi babat usus ini diberi kuah rempah. “Rempahnya bumbu jangkep (lengkap),” kata Ferawati.
Sedang untuk memproses cumi, sebelumnya dimasukkan ke dalam rendaman rempah agar hilang aroma amisnya. Air rendaman terdiri dari laos, daun jeruk, sereh, dan asam.
Selanjutnya, cumi yang sudah diberi bumbu ini diukep sampai air agak kering.
“Perlu proses selama satu jam dengan api kecil agar tidak sampai gosong. Dan selama proses ukep disiram minyak dan diaduk sampai agak kering,” paparnya.
Harganya relatif terjangkau. Untuk nasi babad dipatok Rp 16 ribu, sedang nasi cumi Rp 18 ribu.
Kedua menu ini bisa dinikmati dengan minuman yang juga istimewa, ada Djamoe Beras Kentjoer, Djamoe Koenir Sinom, dan Djamoe Pokak.
Selain itu masih ada Ice Cream Beras Kentjoer, dan Ice Cream Koenir Sinom.
Tak ingin makan yang bikin kenyang? Di Lodji Besar Koffie & Djamoe ini ada banyak pilihan kudapan (makanan kecil).
Ada Kentang Kedjoe, Kentang Barbeque, juga Kentang Balado. Roti Marjam Soesoe Kedjoe, Roti Marjam Soesoe Tjokelat, dan Roti Marjam Majonise.
Lodji Besar Koffie & Djamoe berlokasi di Jalan Makam Peneleh No. 46, Peneleh, Genteng, Surabaya. (Surya/Achmad Pramudito)