Breaking News:

Rekomendasi Wisata

Wisata Klaten - Menilik Aliran Sungai Getuk, Green Canyonnya Jatinom

Bagi pelancong di Jogja dan Solo Raya, tampaknya tak perlu jauh-jauh untuk menemukan wisata alam baru.

Editor: Sinta Agustina
Tribun Jogja/Angga Purnama

TRIBUNTRAVEL.COM - Traveling atau melakukan perjalanan wisata sering kali dilakukan, baik secara individu maupun kelompok, untuk mengeksplorasi wisata yang tersaji di berbagai daerah.

Namun belakangan, traveling dengan tujuan mengeksplorasi potensi wisata yang tersembunyi jamak terjadi di kalangan pelancong.

Namun sayangnya, perjalanan mencari destinasi baru sering kali dilakukan hingga keluar pulau bahkan luar negeri.

Padahal banyak destinasi tersembunyi yang bisa ditemukan.

Bagi pelancong di Jogja dan Solo Raya, tampaknya tak perlu jauh-jauh untuk menemukan wisata alam baru.

Apalagi hanya sekedar untuk menikmati pemandangan alam ala Grand Canyon di Benua Amerika atau hanya Green Canyon di Jawa Barat.

Cukup menuju Desa Socokangsi, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Letaknya memang tidak strategis, bahkan harus rela menyusuri jalan setapak dan semak belukar untuk menikmati pemandangan yang ada di aliran Sungai Getuk, sebuah sungai kecil yang membelah desa seluas 29,850 kilometer persegi itu.

Untuk aksesnya pun tak sepopuler saat Green Canyon Jawa Barat karena memang belum dikelola menjadi destinasi wisata resmi di Klaten.

Untuk menuju "Green Canyon"-nya Jatinom ini, harus menuju Dukuh Socowetan atau sekitar 3 kilometer dari ibukota Kecamatan Jatinom yang terkenal dengam tradisi sebaran apem-nya.

2 dari 3 halaman

Sesampainya di lapangan Desa Socokangsi, tinggal mengikuti jalan desa ke arah utara hingga sampai di jembatan yang menjadi perbatasan Desa Socokangsi dan Desa Kayumas.

Sayangnya saat Tribun Jogja datang untuk menilik potensi wisata baru ini belum ada papan petunjuk menuju spot mirip green canyon itu.

Kendaraan pengunjung pun harus di parkir di tepi jalan lintas desa itu.

Sampai di sini, perjalanan harus diteruskam dengan berjalan kaki menuju aliran sungai menyusuri jalan setapak.

Jika mendapati tumpukan pasir, berarti aliran Sungai Getuk sudah dekat.

Namun jangan bersukacita lebih dulu, karena sesampainya di bibir sungai, perlu upaya untuk menuruni tebing setinggi 2,5 meter.

Jangan berharap ada tangga, untuk sampai ke bawah, pengunjung harus menuruni tebing dengan berpijak pada cacat dinding batu secara vertikal mirip, dengan panjat tebing.

Setelah sampai di dasar tebing, sebuah pemandangan elok berupa lorong yang diapit dua dinding batu padas dengan aliran sungai di tengahnya seolah membayar semua kesulitan yang dilalui dalam perjalanan.

Dinding batu yang sudah ada puluhan tahun itu dipenuhi ukiran alami yang terbentuk karena arus sungai yang mengalir deras.

Setiap pengunjung yang datang seolah disambut gemericik aliran air dan nuansa sejuk.

3 dari 3 halaman

Lumut yang menempel di dinding batu padas pun memperkuat keelokan di pinggiran Klaten itu atau hidden paradise atau surga yang tersembunyi, sebuah istilah yang mashur di kalangan traveller mana kala menemukan potensi wisata yang belum terekspos.

Tertarik ber-selfi ria di Green Canyon ala Jatinom? (Tribun Jogja/Angga Purnama)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
Jawa TengahKlatenJatinomSungai Getuk
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved