Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa bulan terakhir tren diet green coffee atau kopi hijau sedang populer di masyarakat.
Banyak orang mengklaim jika berat badan mereka turun drastis sejak rutin mengonsumsi green coffee.
Tapi mengenai green coffee, sempat beredar rumor yang menyatakan jika minuman ini dapat menyebabkan osteoporosis.
Jadi, apakah benar pernyataan itu?
Dilansir TribunTravel.com dari laman articlesofhealthcare.com, satu hal yang membuat kopi hijau dikenal sebagai “obat pelangsing instan” karena pernah dipromosikan oleh Dr Oz pada 2012 silam.
Lebih dari itu tak ada yang tahu apa itu kopi hijau.
Green coffee sebenarnya berasal dari biji kopi yang masih mentah.
Sebelum dipanggang, biji kopi biasanya masih berwarna hijau.
Tapi setelah dipanggang, warna akan berubah menjadi coklat.
Dan biji kopi inilah yang biasa dikonsumsi orang-orang setiap hari.
Namun, karena kopi hijau tidak mengalami proses pemanggangan, maka warnanya tetap seperti semula dengan kadar asam chlorogenic yang tinggi.
Tingginya kandungan asam inilah yang diduga mampu memberikan efek metabolisme dan kadar gula darah yang akan memperlancar diet seseorang.
Selain asam chlorogenic, biji kopi hijau mengandung kafein yang tinggi.
Beberapa penelitian menemukan jika kafein dapat meningkatkan proses metabolisme hingga 3-11%.
Mengenai kandungan asam klorogenat di biji kopi, telah banyak penelitian yang dilakukan tentang dampak pada berat badan seseorang.
Sebuah penelitian yang melibatkan peserta obesitas menunjukkan jika konsumsi kopi hijau secara teratur sebanyak 5 kali sehari selama 2-3 bulan, terbukti memberikan efek melangsingkan lebih dari konsumsi plasebo atau kopi biasa.
Beberapa penelitian lain juga menemukan jika asam klorogenat dapat mengurangi penyerapan glukosa dan karbohidrat dari sistem pencernaan yang menurunkan kadar gula darah.
Tapi ada juga penelitian lain yang melibatkan 142 peserta, menemukan jika kopi hijau tidak berpengaruh apa-apa pada berat badan peminumnya.
Mengenai efek samping, hasil percobaan yang dilakukan pada tikus sebagai objek, menemukan jika asam klorogenat dapat meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol.
Tingginya kadar ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan penyakit jantung.
Selain itu, kemungkinan asam klorogenat juga bisa menghasilkan efek pencahar pada tubuh yang memicu diare.
Namun, karena belum ada penelitian lebih lanjut terkait dampak yang berasal dari kafein yang ditemukan dalam kopi.
Konsumien yang tak biasa mengkonsumsi atau alergi pada kopi, mereka dapat menderita sakit perut, denyut jantung yang cepat, insomnia, hingga lebih sering buang air kecil.
Selain itu, konsumsi berlebihan kafein juga bisa memicu kecemasan, kegelisahan, denyut jantung tidak teratur, pusing dan telinga berdenging.
Dan bagi mereka yang sedang hamil atau menyusui, konsumsi kopi hijau tidak dianjurkan.
Tidak disarankan juga bagi mereka yang menderita gangguan pencernaan, gangguan darah, atau memiliki tingkat homosistein dalam darah.
Tapi selama kamu merasa baik-baik saja setelah mencoba konsumsi biji kopi, tidak ada salahnya untuk mencoba dan membuktikan tingkat keberhasilannya.
Kebanyakan penggemar lebih memilih ekstrak kopi hijau yang telah diolah dalam bentuk pil.
Tentu saja cara semacam ini jauh lebih efektif karena konsumen tidak repot-repot untuk menggiling untuk menyeduh biji kopi.
Perlu dicatat selalu mengikuti aturan pada kemasan.
Jangan juga membeli suplemen kopi hijau dari penjual palsu.
Hal terakhir yang perlu diingat yakni konsumsi kopi hijau dengan gaya hidup dan pola makan yang sehat sehingga program diet dapat berhasil.