lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Arif Setyabudi
TRIBUNTRAVEL.COM - Kebiasaan aneh kadang dilakukan manusia untuk mengatasi berbagai masalah kehidupan.
Cara aneh yang dilakukan kadang agak ekstrim dan sedikit gila.
Bahkan cara aneh tersebut bisa bertahan di sebuah daerah hingga ratusan tahun.
• Hati-Hati! Bila Kamu Lihat Benda Ini di Hotel Atau Toilet Umum Segera Hubungi Petugas Keamanan
Di Afrika ada metode yang terdengar konyol untuk mencegah perkosaan.
Gadis-gadis Afrika harus meratakan payudara mereka.
Bahkan itu dilakukan oleh ibu mereka sendiri.
Metode ekstrim ini masih dipraktekkan di dunia modern saat ini.
Penyiksaan ini dipraktekkan oleh ibu yang berpikir bahwa payudara anak perempuan yang berkembang akan mulai menarik laki-laki.
Mereka tidak terlihat seperti seorang perempuan dan tidak diganggu oleh kaum lelaki jika menjalani ritual ini.
• AMAZING! Bagaikan Ada di Dunia Lain, 9 Tempat Paling Indah di Dunia Ini Pasti Bikin Mupeng
Karena alasan menarik perhatian, penyiksaan ini masih dilakukan.
Itu karena payudara wanita dianggap menyebabkan orang untuk menyalahgunakan gadis-gadis.
Proses setrika payudara sangat mengerikan, guys.
Dengan metode sederhana, cara meratakan payudara gadis-gadis ini sangat mengerikan.
Ibu gadis-gadis ini menggunakan batu hingga pisau yang dipanaskan untuk melakukan hal tersebut.
• Beg-packers - Dianggap Tidak Normal, Tren Turis Bule Mengemis Ini Bikin Geram Warga Asia
Mereka pikir dengan ritual tersebut bisa melindungi anak mereka dari bahaya.
Ibu dari gadis-gadis Afrika ini ingin melindungi anak-anak perempuan mereka dari hubungan seksual dan pemerkosaan sebelum menikah.
Penyiksaan ini biasanya diterapkan untuk anak perempuan yang hidup di Afrika ketika mereka berusia 9 tahun.
• Tak Hanya Seksi, Inilah Syarat Jadi Pramusaji di Hotters Jakarta yang Tidak Dimiliki Semua Wanita
Namun, gadis-gadis yang menjalani ritual ini tidak bisa menyusui bayi mereka karena kelenjar payudara mereka rusak.
Tapi tidak hanya di Kamerun, ritual ini juga ada di Inggris.
Anehnya, ratusan keluarga Inggris masih melakukan penyiksaan ini pada anak perempuan mereka.
