TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap hari, Sungai Pusur di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, selalu ada saja pengunjung yang datang untuk menyusuri sungai dengan ban truk yang besar atau biasa disebut tubing.
Kebanyakan pengunjung berasal dari Yogyakarta dan Klaten.
Maklum, tubing Pusur Adventure baru saja buka tahun lalu jadi pengunjung masih sebatas dari mulut ke mulut.
Terkadang informasi dari internet.
Padahal tahun-tahun sebelumnya, sungai ini masih dipenuhi sampah.
Diprakarsai para pemuda lokal, mereka mulai bergerak melawan sampah.
Setiap hari Jumat dan Minggu, warga mulai mengambil sampah di sungai.
Sampai akhirnya menjadi program rutin.
Sadar akan potensi wisata, para pemuda yang tergabung dalam komunitas tubing Pusur yang awalnya karang taruna mulai membuka bisnis tubing.
Hasilnya ternyata di luar dugaan.
Awalnya sepi, paling hanya penduduk desa atau tetangga.
Sekarang setiap hari selalu ada saja yang pesan atau datang dadakan.
Saat ingin tubing di Sungai Pusur ini, jadwal pemesanan tubing sudah sampai 1 minggu ke depan.
Tubing di Sungai Pusur terbagi dalam dua rute, rute singkat dan rute panjang.
Rute panjang melalui medan yang lumayan berat karena melalui bebatuan dan arus kuat.
Dilanjutkan rute panjang yang landai namun arusnya deras.
Harganya juga bersahabat, paket kecil tanpa makanan dan hanya minuman sebesar Rp 45.000 per orang.
Paket besar disertai makanan ringan dan minum teh hangat Rp 65.000 per orang.
Makanan dan minuman juga dikelola oleh para ibu-ibu desa.
Wisatawan dengan bebas bisa menumpang mandi di kamar mandi yang disediakan atau mandi di rumah-rumah penduduk.
Keuntungannya nanti akan dibagikan kepada warga dan pemuda yang terlibat.
Spot paling seru adalah saat melewati Palungan.
Para peserta tubing bisa terjun atau merosot dari ketinggian sekitar 2 meter dengan arus yang kuat.
"Pas di atas biasa pada takut, tapi pas sudah terjun pada pengen ngulang lagi ha-ha-ha," kata Amat, salah satu pengelola tubing.
Tubing Pusur membuktikan wisata tidak selalu mewah dan merusak.
Wisata tubing justru menjadi penyemangat warga mengembalikan kebersihan sungai serta menggairahkan perekonomian warga.
Kini Desa Pola Harjo, Kabupaten Klaten yang dulunya sepi menjadi ramai.
Tak ketinggalan, Sungai Pusur pun menjadi bersih berseri berkat tubing. (Kompas.com.Kontributor Travel, Fira Abdurachman)