Breaking News:

Walau Mengerikan, 10 Tradisi Ini Masih Ada Sampai Sekarang! Di Antaranya Ritual Memakan Jenazah

Tiap-tiap suku di dunia pasti punya ritual masing-masing. Tak jarang, ritual itu terlihat mengerikan.

listverse.com
Memakan Jenazah 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari

TRIBUNTRAVEL.COM - Tiap-tiap suku di dunia pasti punya ritual masing-masing.

Tak jarang, ritual itu terlihat mengerikan.

Meskipun demikian, ritual mengerikan ini masih dilakukan sampai sekarang, bahkan jadi daya tarik wisata.

Buat kamu yang suka tantangan, TribunTravel telah merangkum 10 ritual mengerikan di dunia dari laman listverse.com.

1. Kanibalisme dan Memakan Jenazah

 hallucinogens-an.jpg?resize=600,398
hallucinogens-an.jpg?resize=600,398 (listverse)

Suku Aghori Babas, di Varanasi, India terkenal dengan ritual memakan jenazah.

Mereka percaya ketakutan terbesar manusia adalah kematian.

Dengan melawan kematian atau memakan orang mati, mereka akan mendapat pencerahan.

Suku ini memakan jenazah orang-orang yang tidak dikremasi dan dibiarkan mengapung di Sungai Gangga.

2 dari 4 halaman

2. Tarian Matahari

(listverse)

Ini adalah satu di antara ritual suku Amerika Asli untuk menghormati roh Bumi.

Sebagai sarana berdoa kepada Roh Agung dan Pohon Kehidupan, tarian Matahari dilakukan dengan mempersembahkan satu orang untuk menahan sakit ketika kulit dadanya ditusuk.

Lantas dikaitkan ke pohon, kemudian dia harus bergerak ke depan dan belakang untuk melepaskan diri dari kaitannya itu.

3. Self-Flagellation

Ritual ini dilaksanakan tiap bulan Muharram untuk memperingati kesyahidan cucu Nabi Muhammad, Hussein.

Para pria dalam ritual ini mendera dan memukul tubuh mereka dengan mata pisau yang dikaitkan dengan rantai.

4. Vine Jumping

(listverse)

Vine Jumping masih dilaksanakan di Desa Bunlap, Kepulauan Pasifik.

Dinamakan sebagai Gkol, ritual ini mirip dengan olahraga bungee jumping.

3 dari 4 halaman

Dengan iringan tarian dan nyanyian penduduk desa, seorang pria menjadi sukarelawan untuk melompat dari menara kayu yang tinggi.

Meskipun berisiko, mereka percaya semakin tinggi ia melompat, maka berkah yang didapat juga lebih besar.

5. Voodoo dan Pemanggilan Arwah

(listverse)

Vodun merupakan satu di antara agama di Afrika Barat.

Ritual dari agama ini menjadikan seorang sebagai perantara Roh Bumi, Sakpata.

Kemudian orang itu tidak sadar selama tiga hari tanpa makan dan minum karena tubuhnya kerasukan roh Bumi.

6. Pemakaman Langit

(listverse)

Dikenal dengan Jhator, ritual ini dilaksanakan oleh kaum Buddha di Tibet.

Mereka percaya tidak ada gunanya menyimpan jenazah, karena roh seseorang telah masuk ke alam lain.

Maka mereka membawa dan meninggalkan jenazah ke tanah lapang terbuka, biasanya di dataran yang sangat tinggi.

4 dari 4 halaman

Dengan begitu, mayat-mayat di sana akan dimakan oleh burung pemakan bangkai.

Tak jarang untuk memudahkannya terurai, mayat tersebut dipotong-potong dan disebar di dataran tersebut.

7. Berjalan di Atas Api

(listverse)

Festival Sembilan Dewa Kaisar merupakan perayaan umat Tao yang diselenggarakan di Penang, Malaysia.

Satu ritual pemurnian jiwanya adalah berjalan tanpa alas kaki di atas api.

Api dipercaya sebagai zat yang mensucikan dan mengusir pengaruh jahat.

Ritual ini juga melambangkan kekuatan seseorang dan tekad yang kuat untuk melawan keburukan.

8. Menari Bersama Orang yang Telah Mati

(listverse)

Di Madagaskar, ritual Famadihana bermakna "kembalinya tulang belulang."

Diadakan setiap dua hingga tujuh tahun sekali, ritual ini dilaksanakan dengan menggali kembali kuburan keluarga dan kerabat.

Lantas mengangkat jenazah untuk kemudian diajak menari sebelum dikuburkan kembali.

9. Menusuk Tubuh

(listverse)

Merupakan festival vegetarian tahunan di Phuket, Thailand.

Perayaan masokis ini mensyaratkan pesertanya untuk menusukkan pisau, pedang, kait ke pipi mereka hingga tembus.

Dalam ritual ini, dipercaya para dewa memasuki tubuh mereka, membawa keberuntungan dan melindungi masyarakat dari kejahatan

10. Upacara Kematian Suku Yanomami

(listverse)

Bagi suku Amazon Yanomami, kematian bukan proses alami.

Tubuh orang mati dikremasi dan abunya dimakan para anggota suku dengan pisang yang telah difermentasi.

Suu Yanomami percaya, dengan begini, roh orang yang telah mati itu tetap hidup bersama mereka.

Selanjutnya
Tags:
AfrikaIndiaMadagaskar Haleem Koshari (Kushari) Virus Nipah Dalai Lama
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved