TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria bersama istrinya melihat-lihat sejumlah lampu antik di sebuah lorong.
Di lorong tersebut, tidak hanya tedapat beraneka macam lampu antik.
Barang-barang antik, seperti piring dan gelas kuno hingga hiasan logam juga terpajang.
Di pasar yang letaknya berada di tenggara Kota Solo ini memang dikenal masyarakat sebagai pusat penjualan barang-barang kuno maupun bekas tetapi masih terlihat bagus.
"Saya sedang mencari lampu yang biasanya dipasang di dokar atau kereta kencana keraton zaman dulu. Untuk hiasan rumah," ujar pria bernama Wahyu Pamungkas (52) tersebut.
Dia bersama istrinya datang dari Kota Bogor untuk mencari lampu tersebut.
Wahyu mengatakan, kerap mencari barang antik di Pasar Klitikan untuk dijadikan sebagai hiasan rumah.
Pasar Klitikan ini dibangun semasa Kota Solo masih dipimpin oleh Joko Widodo.
Pemimpin yang akrab disapa Jokowi membangun pasar tersebut sebagai tempat relokasi ribuan pedagang kaki lima (PKL) Banjarsari.
"Dulu lokasi ini kosong. Akhirnya dibangun pasar pada 2006. Setahun kemudian, Pak Jokowi dapat memindah ribuan PKL ke Pasar Notohardjo. Bahkan ada kirab pemindahannya," ujar Lurah Pasar Notohardjo, Sumadi.
Sumadi memgatakan, tidak hanya barang-barang antik yang dijual di pasar ini.
Sejumlah keperluan masyarakat, seperti aksesori rumah, onderdil kendaraan bermotor, pakaian, hingga peralatan olahraga juga dijual.
"Memang tidak hanya warga Solo yang datang berbelanja, tetapi juga warga luar kota hingga mancanegara," kata dia.
"Beberapa bulan lalu juga ada warga Jerman yang membeli patung kucing yang terbuat dari kayu," sambungnya.
Terkait harga, Sumadi mengatakan, harga barang yang dijual di Pasar Notohardjo lebih murah.
Hal tersebut yang diklaimnya, pasar yang dipimpinnya ini selalu ramai didatangi pengunjung tiap hari. (Tribun Jateng/Suharno)