lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Para ahli mengatakan, seporsi wrap seringkali mengandung lebih banyak bahan makanan olahan dan tinggi kalori ketimbang dua potong roti panggang isi.
Menariknya, menurut Carrie Jennis, seorang ahli diet dan kesehatan bersertifikat di New York City, karena ukuran yang tipis, banyak orang cenderung menganggap bahwa wrap lebih sehat ketimbang sandwich, sehingga menjadi pilihan makan siang sehat yang praktis.
Padahal, wrap sebenarnya mengandung lebih banyak kalori ketimbang sandwich.
Rata-rata wrap di pasaran memang mengandung 210 kalori, namun bila wrap dihadirkan dengan isian salad tuna atau salad potongan ayam goreng, kalorinya bisa melonjak hingga 400 kalori.
Sementara sandwich dengan dua tangkup roti dan isian lengkap hanya mengandung sekitar 240 kalori.
“Masalahnya ada pada ukuran. Wrap yang dijual di pasaran cenderung lebih besar ketimbang sandwich. Bahkan, beberapa dijual dengan ukuran sebesar Frisbee. Semakin besar wrap maka akan semakin banyak isiannya, kalori pun akan semakin bertambah,” tambah Lori Zanini, seorang ahli diet dan juru bicara Academy of Nutrition & Dietetics.
Lori melanjutkan, selain wrap mengandung lebih banyak kalori dan karbohidrat ketimbang satu lembar roti berukuran reguler, wrap mengandung lebih banyak minyak terhidrogenasi.
Minyak terhidrogenasi yang umumnya dikenal sebagai lemak trans, akan sangat tidak baik untuk kesehatan.
Namun, perlu ditekankan bahwa sandwich yang sehat ialah sandwich yang terbuat dari setangkup roti gandum.
Ini berarti akan memperoleh serat, mineral, serta nutrisi dari gandum yang tak ditemukan dalam seporsi wrap.
Bila ingin sandwich yang lebih sehat, tentu bisa mengolahnya sendiri di rumah dengan pilihan bahan sesuai dengan selera dan perhitungan kalori yang ingin dicapai.
“Jadi, tidak perlu lagi menghapus daftar sandwich untuk pilihan makan siang praktis. Bagaimana pun, rasa dari setangkup roti pada sandwich cenderung lebih nikmat dan memuaskan ketimbang wrap yang tipis dan dingin. (Kompas.com/Ayunda Pininta)
