lihat foto
Laporan Wartawan TribunTarvel.com, Tertia Lusiana
TRIBUNTRAVEL.COM - Beragam suku yang tersebar di dunia ini memiliki ciri dan tradisi sendiri.
Meski dilihat sudah terlalu ekstrem, tradisi tersebut masih dilakoni hingga kini.
Sebut saja yang dilakukan Suku Ethiopia.
Suku ini disebut sebagai satu suku terpencil yang mana setiap anggotanya masih menjalani rituan ekstrem.
Disebut ekstrem karena ritual ini secara kasat mata nampak seperti menyakiti diri mereka sendiri.
Seperti ritual memasukkan piringan di belahan bibir hingga seni bela diri yang cukup berbahaya.
Dilansir TribunTarvel.com dari dailymail.co.uk, satu suku yang mendiami Lembah Great Rift dataran selatan-barat Ethiopia ini juga tak kalah ekstrem.
Adalah Suku Suri.
Suku Suri terdiri dari 40 hingga 2.500 orang anggota.
Suku Suri bahkan bangga dengan bekas luka yang mereka bawa.
Menurut seorang fotografer, Mario Gerth (40), wanita suku Suri menggunakan kulitnya sebagai permukaan yang bisa mengekspresikan dirinya secara artistik, menghiasi diri dan menggoda lawan jenis.
Tak jarang mereka melumuri seluruh tubuhnya bak kanvas untuk bersolek dan menggambarkan sebuah seni.
Dengan riasan tersebut, mereka memperkenalkan diri di masyarakat penuh percaya diri.
Gerth megatakan jika seni di tubuh Suku Suri ini menunjukkan semangat masyarakat Afrika.
Perempuan anggota suku bahkan memiliki piringan khas tanah liat yang dimasukkan dalam lubang di bibir bawah mereka.
Setelah seorang gadis mencapai umur tertentu, maka gigir serinya akan dicabut dan bibir bawahnya akan ditusuk hingga dapat membentangkan piringan dari tanah liat.
Mereka percaya jika ritual ini menunjukkan keindahan sebagai seorang wanita.
Semain besar lubang maka sang ayah gadis tersebut dapat menuntun mas kawin berupa hewan ternak yang lebih banya pula pada calonnya.
"Memiliki piringan di bibir adalah tanda keindahan dan lebih besar piring maka semakin besar pula ternak wanita bernilai. Ini penting ketika wanita siap untuk menikah", kata Gerth.
Hewan ternah yang besar akan mempengaruhi status Suku Suri tersebut.
Bukan hanya itu, wanita Suku Suri juga bangga dengan bekas luka yang mereka derita.
Merea rela melukai tubuhnya sendiri dengan mengiris-iris kulit dengan pisau cukur.
Hingga akhirnya yang tersisa di tubuhnya adalah bekas luka.
