lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Grup Lion Air kembali menjadi primadona pabrikan pesawat Boeing.
Kalau tahun 2007, Lion Air sebagai maskapai pertama yang menerbangkan pesawat Boeing 737-900ER, kali ini giliran Malindo Air yang akan menjadi maskapai pertama yang menerbangkan pesawat Boeing 737 MAX.
Maskapai yang berbasis di Malaysia ini akan menjadi pelanggan pertama yang mengoperasikan pesawat Boeing 737 MAX dalam layanan penerbangan komersial.
Pengumuman ini disampaikan di Langkawi International Maritime and Exhibition Aerospace (LIMA’17), Selasa (21/3/2017).
“Lion Air Group, dalam hal ini Malindo Air, sangat bangga menjadi operator pertama di dunia yang akan menerbangkan penumpang dengan pesawat terbang inovasi terbaru ini,” ujar Edward Sirait, Presiden Direktur Lion Air Group.
CEO Malindo Air, Chandran Rama Muthy menambahkan, “Pesawat baru ini memungkinkan kami untuk pergi ke tujuan yang lebih jauh. Dengan jarak tempuh sampai tujuh jam 30 menit, pasti akan membantu menarik wisatawan ke negara kita."
Chandran menambahkan pariwisata adalah generator pendapatan utama bagi negara, pesawat baru akan memainkan peran kunci dalam memberikan tarif yang lebih rendah pada perjalanan udara.
Tahun ini, Malindo Air akan menerima empat pesawat Boeing 737 MAX.
Sementara saat ini, Airline of the Year 2016 untuk Asia Pacific Regional versi CAPA ini mengoperasikan armada jet Boeing 737 Next-Generation dan ATR 72-600.
Edward mengatakan, Grup Lion Air akan terus berinovasi untuk memberikan pengalaman terbang yang terbaik bagi pelanggan.
Dia pun menjelaskan bahwa keistimewaan Boeing 737 MAX adalah menawarkan biaya operasional yang lebih rendah dengan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Ini berkat penggunaan mesin terbaru dan perbaikan aerodinamis, termasuk winglet berteknologi canggih.
“Artinya, pesawat dengan teknologi baru itu akan membakar lebih sedikit bahan bakar dan menurunkan biaya operasional kami, sehingga memungkinkan kami untuk menawarkan tarif yang kompetitif,” ungkap Edward.
Pesawat Boeing 737 MAX menggabungkan teknologi terbaru mesin CFM International LEAP-1B, winglet berteknologi canggih, dan perbaikan lain.
Hal ini memberikan efisiensi tertinggi, keandalan, dan kenyamanan bagi penumpang di pasar pesawat berlorong tunggal (single-aisle).
Pesawat single-aisle ini akan menghemat bahan bakar 20 persen lebih rendah dari 737 Next-Generation yang pertama.
Biaya operasinya pun terendah di kelasnya, yakni 8 persen lebih rendah per kursi dari pesaing terdekatnya. (Angkasa.co.id/Reni Rohmawati)
