Breaking News:

Terjalnya Jalan Bajawa-Riung, di Tengah Jalan Bisa Temukan Watulewa

Mobil rombongan Bupati Ngada, Marianus Sae memulai perjalanan dari Bajawa menuju Riung, Nusa Tenggara Timur.

Editor: Sinta Agustina
Ruas jalan Keja-Lengkosambi yang melintasi lokasi Watulewa.
POS KUPANG/TENI JENAHAS 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Teni Jenahas

TRIBUNTRAVEL.COM, BAJAWA - Mobil rombongan Bupati Ngada, Marianus Sae memulai perjalanan dari Bajawa menuju Riung, Nusa Tenggara Timur, dengan jarak 72 kilometer, Selasa (14/3/2017) sekitar pukul 08:00 Wita.

Semua rombongan menggunakan sepeda motor dengan melintasi Bajawa-Soa-Wolomeze-Kampung Keja Lengkosambi hingga Riung.

Rombongan bupati dan wakil bupati melakukan kunjungan ke Riung untuk meresmikan gedung rawat inap Puskesmas Riung, sekaligus memantau jalan baru yang dibuka 2016 lalu sepanjang 14 kilometer.

Sekitar 10 kilometer dari arah Kampung Nggurununca, rombongan yang dikomandoi Bupati Marianus Sae berhenti di suatu tempat yang disebut Watulewa.

Tempat itu dinamakan Watulewa karena terdapat batu dengan ukuran besar dan tinggi.
Hal itu juga diakui warga setempat yaitu, Paulinus Ngaji, Yohanes Wenggu, dan Benyamin Rembo.

Mereka mengatakan, sebelum ruas jalan Keja-Lengkosambi dibuka, letak batu itu persis di tengah hutan, namun masih bisa dilihat dari kejauhan, karena batu itu cukup besar dan tinggi.

Belum diketahui ukuran batu tersebut baik lebar maupun tingginya, namun sesuai pengakuan warga, batu itu merupakan batu tertinggi dan terbesar di wilayah itu sehingga disebut watulewa (batu tinggi).

Saat pembukaan jalan baru Keja-Lengkosambi, pemerintah memilih lintasan jalan mendekati lokasi batu tersebut sehingga saat ini batu raksasa itu terletak di pinggir jalan sekitar 10 kilometer dari Keja dan 10 kilometer dari arah Lengkosambi.

Dari jalan tersebut ke lokasi batu raksasa sekitar 50 meter.

2 dari 3 halaman

Sesuai cerita warga setempat, pada zaman dulu, warga asal Riung yang hendak berburu di hutan biasanya beristirahat di sekitar batu ini.

Dari atas batu ini bisa melihat sejumlah tempat terutama keindahan pulau-pulau di wilayah Riung.

Warga Riung atau Lengkosambi yang hendak berpergian ke kampung lain seperti arah Keja, Ndekundenu, dan Turaloa selalu menggunakan jalan setapak atau yang dikenal dengan sebutan jalan kuda.

Watulewa menjadi tempat peristirahatan atau tempat sekedar melepas lelah setelah menempuh perjalan jauh dari arah pantai maupun tempat istirahat guna menempung tenaga baru sebelum melanjutkan perjalanan menuju perkampungan selanjutnya.

Namun, lokasi sekitar batu masih hutan dan kondisi jurang sehingg menyulitkan orang untuk mengabadikan gambar dari sejumlah arah.

Keberadaan jalan baru yang melintasi wilayah tersebut cukup mendukung bagi yang hendak melihat batu tersebut secara dekat.

Lokasi batu raksasa ini terletak di ruas jalan Keja-Lengkosambi yang baru dibuka 2016 lalu.

Tak hanya melihat batu raksasa itu, pengunjung juga bisa menyaksikan pemandangan alam yang sangat indah sepanjang jalan itu.

Melintasi jalan baru ini perlu ekstra hati-hati karena kondisinya jalan tanah.

Dari Bajawa ke lokasi ini ditempuh dalam waktu dua jam.

3 dari 3 halaman

Keberadaan Batu Raksasa ini juga memperkaya tujuan wisata di Kabupaten Ngada khususnya Riung.

Sebelumnya, Riung juga sudah punya pesoana wisata 17 Pulau dengan aneka spot penyelamanan yang dihiasau aneka biota laut yang menawan.

Di dalam kawasan Taman 17 Pulau ini juga terdapat Pulau Kelelawar.

Sesuai namanya, Pulau Kelawar ini dihuni ribuan kelalawar yang berukuran jumbo.

Riung juga menyimpan pesona lainnya yaitu Biawak Komodo berwarna.

Biawak yang mirip komodo ini memiliki ukuran yang lebih kecil, namun memiliki corak warna yang indah.

Selanjutnya
Sumber: Pos Kupang
Tags:
Nusa Tenggara TimurNgadaBajawa Belacang Domu Warandoy Sambal Luat Pelepah Manuk
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved