Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Guys, siapa yang tak kenal dengan kedai kopi Starbucks?
Kedai kopi yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia jadi tujuan para pecinta kopi, terutama kalangan muda.
Tahukah kamu, rupanya kedai kopi yang identik dengan logo warna hijau ini dimulai dari secangkir kopi?!
Lebih dari 30 tahun lalu, Howard Schultz memulai bisnis kopi yang terinspirasi dari perjalanannya ke Italia.
Asal tahu saja, Schultz berasal dari keluarga "pekerja miskin" di proyek Brooklyn.
Untuk mengatasi ekonomi keluarga, ia pun membangun sebuah kedai kopi kuno.
Nah, selama di negeri Pizza, Schultz terpikat dengan bar kopi Italia beserta suasana romantis.
Sepulang dari perjalanan itu, ia memiliki mimpi untuk membawa kopi Italia ke Amerika.
Schultz yang sudah bergabung dengan Starbucks sebagai direktur operasi dan pemasaran, kemudian mulai membuat gebrakan.
Sejak awal, niat CEO Starbucks ini memiliki tujuan ingin meningkatkan hubungan antara manusia dan kopi.
Tujuan mulia itu kemudian menghasilkan kedai kopi yang kini bisa ditemui di berbagai negara.
Berkat kegigihannya, pada 2015, laba Starbucks mencapai 2.800 juta dolar AS dengan pendapatan 19 miliar dolar AS, seperti dilansir dari laman Business Insider.
Pencapaian tersebut merupakan rekor tertinggi, sepanjang Starbucks berdiri.
Memiliki banyak keuntungan dari bisnisnya, Howard Schultz pun tak ingin menikmatinya sendiri.
Ia menaikkan upah sebesar 5-15 persen untuk semua karyawan di Amerika Serikat.
Saat itu, Starbucks baru memiliki empat kedai hingga kini lebih dari 25 ribu kedai di 75 negara.
Semua itu berawal dari secangkir kopi dan sebuah perjalanan.