TRIBUNTRAVEL.COM - Jika traveler penggemar makanan pedas, sambal merupakan hidangan identik sebagai pelengkap makanmu.
Ada berbagai fakta menarik seputar sambal dan pedas, berikut di antaranya.
1. Pedasnya cabai bisa diukur
Rasa pedas yang ditimbulkan saat makan cabai memiliki level yang berbeda.
Tak hanya jumlah yang dikonsumsi, jenis cabai juga sangat memengaruhi tingkat kepedasan.
Di dunia ilmu pengetahuan, pedasnya cabai dapat diukur, bahkan memiliki satuan tersendiri.
"Sebenarnya ada dua cara untuk mengukur kepedasan cabai, cara pertama dengan kuantitatif, cara kedua dengan subyektif," kata Bapak Teknologi Pangan Indonesia, FG Winarno, Rabu (1/3/2017).
2. Ini asal-usul cabai
"Cabai itu kira-kira ditemukan sejak 9.000 tahun lalu, sudah lama sekali. Dianggap asalnya dari Peru atau Meksiko. Menyebar ke Eropa kemudian ke Hindia, dan kembali lagi ke Eropa," kata Bapak Teknologi Pangan Indonesia, FG Winarno, Rabu (1/3/2017).
3. Agar pedas hilang
Bagi para pencinta pedas, tentunya tak afdol jika menyantap makanan tanpa ditemani sambal.
Namun, sambal terkadang bisa jadi terlalu pedas.
Alhasil kamu akan mulai berkeringat.
Hidung mulai "meler", kulit kepala gatal, hingga wajah berubah merah padam.
Biasanya hal-hal itu terjadi kepada orang yang tak tahan rasa pedas.
"Jika kepedasan, sebenarnya tak akan mempan (hilang pedasnya) jika minum terus. Ganti air dengan susu atau yoghurt," kata Bapak Teknologi Pangan Indonesia, FG Winarno, Rabu (1/3/2017).
4. Sambal berbagai negara
Berbagai negara juga menggemari saus pedas, seperti layaknya orang Indonesia.
Komposisi rasa pedas dengan rasa penunjang lain, seperti asam, manis, dan gurih, dalam saus pedas siap menggoyang lidah siapa saja yang mencicipinya.
5. Makan Pedas Bikin Umur Lebih Panjang?
Capsaicin, zat aktif yang ditemukan pada cabai dapat berperan sebagai zat antimikroba yang memerangi bakteri dan virus dalam tubuh.
Makanan pedas dari cabai pun berpotensi direkomendasikan untuk membuat hidup lebih panjang. (Kompas.com/Ni Luh Made Pertiwi F)