lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Satu tempat wisata alam yang tersembunyi di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Kedung Kandang.
Kedung Kandang merupakan sungai yang mempunyai pesona alam yang begitu menawan.
Sungi yang terletak di pegunungan padukuhan Gunung Botak, Nglanggeran Pathuk Gunungkidul itu mengalirkan air terjun yang alamai.
Aliran sungai yang menuruni pegunungan batu-batuan besar menyebabkan air meluncur hingga membentuk curuk kecil yang menawan.
Menurut warga sekitar air-air terjun itu akan deras aliran airnya setelah terjadi hujan di malam harinya.
"Air-air terjun di kedung Kandang ini, airnya mengalir deras dan tampak tambah indah kalau malam harinya turun hujan, jadi pengunjung yang datang pagi-pagi bisa menikmati indahnya air terjun dengan aliran air yang deras", ujar Parti salah seorang petani yang sedang menanam padi disekitar kedung Kandang.
Lokasi sekitar Kedung Kandang mempunyai panorama persawahan dengan terasiring yang menawan.
Jalanan terjal berbatu yang ekstrim menjadi medan yang wajib di lalui para pengunjung untuk bisa menikmati Kedung Jati.
Dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 1 KM dari tempat parkir motor, pengunjung akan menikmati panorama perbukitan dengan terasiring sawah yang tampak asri.
Kedung Kandang terlihat sangat indah dengan air terjun yang melewati batuan-batuan besar dan namapak bertingkat dari kejauhan.
Pengunjung dapat menikmati Kedung Kandang dari sebuah jembatan bambu buatan yang menjadikan tempat tersebut masih sangat alami.
Suasana pedesaan yang masih alami membuat kedung Kandang sangat nyaman untuk dikunjungi.
Jika lelah saat melakukan perjalanan sejauh 1 km tersebut, traveler bisa berhenti sejenak dan bersantai sembari melepas lelah di beberapa gazebo yang disediakan di sudut-sudut jalan setapak yang ekstrim menuju kedung Kandang.
Kicau-kicauan burung di pepohonan rindang di sekitar bukit, serta pemandangan para petani yang sedang bercocok tanam di persawahan terasiring, bisa menjadi penawar lelah.
Sesampainya di lokasi, beberapa anak kecil di pedukuhan Gunung Botak yang sedang mandi di bawah air terjun kedung Kandang, menjadi pemandangan menarik dan bisa mengundang gelak tawa.
Senyum dan sapa yang ramah dari para penduduk sekitar, membuat nyaman di hati dan betah untuk berlama-lama ditempat tersebut.
Heru Purwanto selaku pihak pemasaran kelompok Sadar Wisata Nglanggeran, air terjun di kedung Kandang tersebut baru benar-benar diperhatikan kemunculannya saat musim hujan di tahun 2015.
"Setelah itu kami mendokumentasikan air terjun yang muncul indah tersebut, dan kami publikasikan melalui media sosial," tambah Heru.
Ia juga mengatakan, dulu pengunjung yang akan masuk ke kawasan kedung Kandang dikenakan biaya seikhlasnya.
Tetapi banyaknya pengunjung yang mulai berdatangan, tarif masuk ke lokasi Kedung Jati pun sudah di tentukan.
"Saat ini, untuk masuk ke Kedung Kandang tersebut, dikenakan biaya sebesar Rp7.000 per orang, hasil biaya tersebut digunakan untuk biaya promosi dan penambahan-penambahan fasilitas yang masih kurang," ujar Heru.
Pengelola desa wisata Nglanggeran juga masih menggunakan dana khasnya untuk terus menunjang fasilitas-fasilitas di Kedung Jati, Heru juga menambahkan, pihak pengelola desa wisata Nglanggeran masih menunggu hasil pengajuan proposal ke pemerintah, yang masih diproses pemerintah.
Untuk kelokasi Kedung Jati, pengunjung hanya perlu menuju ke arah timur dari pegunungan Nglanggeran sejauh 2,5 KM, hingga ada sebuah jalan yang menurun di sebuah jembatan lalu berbelok kekanan, papan penunjuk ke Kedung Kandang sudah terlihat di kawasan tersebut.
Akses Jalan tanah liat dari jalan aspal menuju ke parkiran Kedung jati sudah diperkeras dengan batu-batuan dan cor semen. (TRIBUN JOGJA/ Gilang Satmaka)
