Breaking News:

Kesepakatan Baru, Rute Penerbangan Indonesia-Arab Saudi Tanpa Pembatasan

Lima bandara di Indonesia dan empat bandara di Saudi Arabia dibuka untuk penerbangan antar-kedua negara dengan jumlah penerbangan tanpa pembatasan.

Editor: Sinta Agustina
meed.com
King Abdulaziz International Airport 

TRIBUNTRAVEL.COM - Lima bandara di Indonesia dan empat bandara di Arab Saudi dibuka untuk penerbangan antar-kedua negara dengan jumlah penerbangan tanpa pembatasan (unlimited).

Dengan demikian, jika jemaah umroh dan orang Indonesia yang ingin berlibur ke negara Arab itu bertambah, tak perlu lagi repot meminta penambahan penerbangan.

“Tadinya itu (penerbangan) kan limited ke sana ataupun ke sini. Kita sepakati, baik ke sana maupun ke sini, sekarang unlimited,” ujar Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan di Jakarta, Kamis (2/3/2017).

Kesepakatan antara Kerajaan Arab Saudi, yakni otoritas penerbangan sipil Saudi Arabia, dengan Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, ditandatangani sewaktu kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Jakarta, Rabu (1/3/2017).

Menurut Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, kesepakatan tersebut untuk mengembangkan penerbangan nasional seluas-luasnya terbang ke Arab Saudi.

“Kita komitmen untuk membuka lima bandara di sini dan empat bandara di sana untuk jumlah penerbangan unlimited. Arab itu luas, tapi bandaranya cuma sedikit,” katanya di Jakarta, Rabu (8/3/2017).

Direktur Angkutan Udara, Maryati Karma, mengatakan, “Awalnya hanya 35 penerbangan per minggu ke sana dan 35 penerbangan juga ke sini. Setelah ada kesepakatan, jadinya sekarang unlimited.”

Kelima bandara internasional yang dibuka untuk penerbangan unlimited itu adalah Bandara Kualanamu (Medan), Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Bandara Juanda (Surabaya), Bandara I Gusti Ngurah Rai (Denpasar), dan Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar).

Sementara empat bandara internasional di Saudi Arabia adalah Bandara King Abdulaziz (Jeddah), Bandara Prince Mohammad bin Abdulaziz (Madinah), Bandara King Khalid (Riyadh), dan Bandara King Fahd (Dammam).

Menurut Maryati, perjanjian untuk penambahan jumlah penerbangan itu sudah dibuat sejak 27 Januari 2017.

2 dari 2 halaman

“Kemudian diteruskan oleh Raja Salman, yang ditanda tangan oleh menterinya. Perjanjiannya berupa MoU (nota kesepahaman),” ucapnya.

Di samping itu, Indonesia juga membuka tiga bandara lagi untuk bisa diterbangi ke dan dari Saudi Arabia, walaupun tidak unlimited.

Ketiga kota itu adalah Palembang (Bandara Internasional Sultam Mahmud Badaruddin II), Solo (Bandara Internasional Adi Soemarmo), dan Balikpapan (Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan).

Satu bandara di Arab pun akan dibuka, dengan penerbangan tujuh kali seminggu, yakni Bandara Taif.

Tentang maskapai penerbangan yang akan menerbangi rute-rute antar-kedua negara itu, kata Mayati, sudah siap.

Maskapai penerbangan yang saat ini sudah melayani penerbangan umroh, selain garuda Indonesia adalah Lion Air, Citilink Indonesia, juga AirAsia Indonesia dan Sriwijaya Air.

“Kalau airlines di sana, kebanyakan oleh Saudi Arabian Airlines. Ada juga Flynas. Nanti mereka di sana menunjuk, siapa yang bisa terbang ke Indonesia,” tutur Maryati.

“Kalau banyak begini (penerbangan) kan umrah nanti bisa jadi murah,” tutup Maryati. (Angkasa.co.id/Reni Rohmawati)

Selanjutnya
Tags:
Arab SaudiBandara King AbdulazizMadinahJeddah Al Ittihad Saleh Al-Shehri Salem Al-Dawsari Haji Furoda
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved