Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Guys, pernahkah kamu mendengar Igloo?
Ya, rumah tradisional yang digunakan Suku Eskimo di Kutub Utara untuk tinggal.
Bentuknya menyerupai gua yang terbuat dari balok-balok es.
Sebagian orang pasti berpikir, bagaimana bisa seseorang tinggal di balok es di tengah musim dingin yang mampu membekukan tubuh?
Dilansir TribunTravel.com dari laman break-it-down.net, tidak banyak yang tahu jika bagian dalam igloo sangatlah hangat seperti rumah pada umumnya.
Padahal tidak menggunakan penghangat maupun api.
Igloo biasanya dibangun dari salju yang dikompresi.
Kemudian diambil dari tanah dan digergaji menjadi balok-balok persegi.

Balok ini kemudian ditumpuk di sekitar lubang yang telah ditetapkan sebelumnya.
Salju yang dipadatkan ini memiliki kantong-kantong udara yang membuatnya lebih ringan dibandingkan balok pada es.
Ini yang memudahkan suku Eskimo membawanya.
Igloo tidak memiliki dasar yang rata.
Rata-rata bagian dalam igloo berbentuk jenjang atau bertingkat.

Pada tingkat atas digunakan untuk tidur.
Bagian tengah digunakan sebagai dapur atau tempat bekerja.
Jangan salah, meski dikelilingi balok salju, namun mereka juga tetap bisa menyalakan api untuk memasak makanan.
Dan bagian bawahlah yang menjadi ruang keluar masuknya udara dingin.
Prinsipnya adalah semua udara terdingin berada di bagian bawah atau biasanya mereka menyebutnya teras.
Dan semakin ke tingkat atas maka akan semakin hangat.
Pintu masuk Igloo biasanya terletak di bagian bawah.
Biasanya dibuat pada sudut tertentu yang menghindari angin kencang masuk ke dalam igloo.
Uniknya meski suhu di luar berada dibawah minus 50 Fahrenheit tapi bagian dalamnya cenderung 20 derajat atau lebih.