Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Baru-baru ini, negara bagian Victoria, Australia menciptakan lampu lalu lintas yang cukup unik.
Tak seperti lampu lalu lintas pada umumnya, lampu lalu lintas di Victoria menampilkan simbol wanita.
Melbourne, salah satu kota di Victoria, baru saja memasang 10 lampu lalu lintas dengan simbol wanita atau yang disebut dengan female pedestrian signals.
Female pedestrian signals tersebut dibuat untuk merayakan Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day yang jatuh hari ini, (8/3/2017).

Mangutip dari Lonely Planet, Committee for Melbourne merupakan inisiator di balik ide tersebut, dan biayanya ditanggung oleh kelompok usaha dan kelompok masyarakat.
Martine Letts, chief executive Committee for Melbourne mengatakan kepada Lonely Planet bahwa lampu lalu lintas yang hanya terdapat simbol pria mendiskriminasikan wanita.
Martine ingin melihat kedua simbol (pria dan wanita) merepresentasikan seluruh pedestrian yang menggunakan lampu lalu lintas untuk menyeberang.

Namun tak semua pihak dapat menerima hal tersebut, sehingga memunculkan perdebatan di sejumlah kalangan di Australia.
Perdebatan tersebut memunculkan dua pertanyaan; pertama, mengapa perempuan harus mengenakan rok?
Kedua, bukankah lebih baik jika dana untuk pembuatan lampu lintas tersebut digunakan untuk hal lain yang lebih berguna?
Biaya yang dibutuhkan adalah 8.400 dolar AS atau sekitar Rp 112 juta, untuk mengganti hanya enam buah lampu lalu lintas.
Padahal Melbourne memiliki sekitar 3.900 lampu lalu lintas.