lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Gunung Bromo memiliki ketinggian mencapai 2.329 meter di atas permukaan laut.
Untuk melihat kawah Bromo, wisatawan harus menyewa jeep yang akan mengantarkan hingga ke kawasan parkir.
Dari kawasan parkir, wisatawan dapat menyewa kuda yang akan mengantar hingga ke titik pendakian yang berupa anak tangga.
Setelah tiba di titik pendakian yang berupa tangga, perjalanan dilanjutkan dengan menaiki anak tangga hingga sampai di bibir kawah.
Meskipun bukan termasuk gunung yang tinggi, namun saat mendaki Gunung Bromo juga memerlukan persiapan.
Persiapan fisik juga diperlukan, mengingat wisatawan diharuskan hiking menaiki anak tangga untuk menuju puncak Bromo.
"Fisik juga perlu disiapkan buat hiking ke puncak Bromo melewati ratusan anak tangga. Walaupun ada kuda, tapi kuda nggak bisa mengantar sampai puncak," kata Latif, wisatawan yang telah empat kali mengunjungi Gunung Bromo.
Selain persiapan fisik, pakaian yang hangat pun perlu dibawa, karena cuaca di kawasan Bromo dapat mencapai 2 hingga 20 derajat celcius.
"Ini belum terlalu dingin, nanti kalau dini hari akan lebih dingin lagi," kata salah satu warga di Desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Jawa Timur, ketika TribunTravel.com tiba.
Untuk itu, pakaian hangat, seperti jaket, syal, sarung tangan, dan kaus kaki sangat perlu untuk dibawa.
"Selain itu juga siapin uang saku. Zaman sekarang emang nggak ada yang gratis, niatnya mau backpackeran, tapi tetep harus ngeluarin uang untuk tiket masuk, dan lain-lain," kata Latif kepada TribunTravel.com.
Untuk memasuki kawasan Gunung Bromo, dikenakan biaya Rp 27.500 pada hari biasa dan Rp 32.500 saat akhir pekan.
Latif menambahkan, jangan lupa bawa diri, bukan hanya fisik, melainkan pikiran pun harus dibawa.
"Jangan sampai pikiran masih di kampus atau kantor, karena di sini kan niatnya buat liburan," tutup Latif.
