Breaking News:

Ingat! Aktivitas Kawah Meningkat, Pendakian Gunung Ijen Ditutup di Waktu Tertentu, Catat Jamnya

Obyek wisata alam Kawah Gunung Ijen di Banyuwangi pada jam-jam tertentu untuk sementara ditutup. Wisatawan dilarang naik pada jam-jam ini.

Editor: Sri Juliati
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Petambang memikul belerang seberat lebih dari 70 kilogram menjadi pemandangan yang mewarnai suasana di sekitar kawah Gunung Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Obyek wisata alam Kawah Gunung Ijen di Banyuwangi pada jam-jam tertentu untuk sementara ditutup.

Ini karena aktivitas kawah di obyek wisata yang terkenal dengan blue fire tersebut meningkat.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MY Bramuda mengatakan, aktivitas kawah mengalami peningkatan sehingga mengeluarkan gas beracun.

Sehingga untuk sementara wisatawan yang hendak menuju blue fire dilarang naik pada jam-jam tertentu.

Puncak Kawah Gunung Ijen ditutup mulai pukul 15.00 sore hingga 03.00 pagi.

Alumni STPDN tersebut mengaku tidak mengetahui sampai kapan puncak Kawah Gunung Ijen akan ditutup sementara pada jam-jam tertentu.

Pihaknya terus koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, untuk memantau perkembangan aktivitas Kawah Gunung Ijen.

"Untuk ke puncak Kawah Gunung Ijen masih ditutup sementara pada jam-jam tertentu. Wisatawan tidak diperbolehkan ke puncak, demikian juga dengan penambang belerang," kata Bramuda, Selasa (7/3/2017).

Bramuda mengatakan penutupan ini sudah biasa dilakukan, ketika aktivitas kawah gunung yang masih aktif tersebut meningkat, terutama di musim hujan.

Pelarangan hanya untuk yang menuju puncak, sedangkan di paltuding atau rest area Kawah Ijen masih diperbolehkan.

2 dari 4 halaman

"Kalau di paltuding masih boleh. Yang dilarang hanya di puncaknya. Biasanya tidak sampai satu minggu sudah bisa dibuka lagi," kata Bramuda.

Padahal waktu favorit menuju puncak Kawah Gunung Ijen untuk menyaksikan blue fire, biasanya dilakukan pada selepas pukul 00.00 malam.

Ini karena, blue fire sangat jelas terlihat dan indah pada malam hari.

Sementara ketika Matahari sudah terbit, blue fire tidak terlihat.

Biasanya setelah menyaksikan blue fire, wisatawan menunggu hingga matahari terbit.

Penutupan puncak Kawah Gunung Ijen dilakukan sejak Minggu (5/3/2017) malam.

Ini sesuai dengan rekomendasi dari BPBD Banyuwangi.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Banyuwangi, Eka Muharam mengatakan, jalur pendakian kawah Ijen ditutup saat malam hingga pagi.

Eka mengatakan, regulasi di Kawah Ijen memang demikian.

Ketika aktivitas di Ijen meningkat, tidak ada yang boleh naik ke puncak.

3 dari 4 halaman

"Intinya sebelum matahari terbenam semua pendaki sudah harus turun," kata Eka.

Bahkan menurut Eka, ketika aktivitas di air kawah kian meningkat, blue fire bisa ditutup sejak pukul 12.00 hingga pukul 03.00 pagi.

Ini karena kandungan gas yang keluar mengandung racun dan berbahaya.

Eka menjelaskan, suhu air danau kawah meningkat sehingga ini memicu munculnya gas sulfur dioksida, karbondioksida dan asam sulfat, yang beracun akibat letusan kecil dari kawah.

Menurut Eka munculnya gas tersebut karena meningkatnya curah hujan, sehingga membuat volume air danau kawah Ijen juga turut meningkat.

Sementara air dari dalam suhunya sangat tinggi, kemudian diisi dengan air yang suhunya rendah, terjadilah letupan-letupan.

Di musim hujan menurut Eka, memang aktivitas Gunung Ijen meningkat.

Berbeda dengan di musim kemarau, ancaman kandungan gasnya menurun.

Belum dipastikan kapan pemberlakukan larangan pendakian malam ini berakhir.

BPBD masih menunggu kondisi normal kembali.

4 dari 4 halaman

“Regulasinya memang tetap seperti itu. Tidak ada yang berubah. Penutupan ini demi keselamatan bersama,” kata Eka.

Selanjutnya
Sumber: Surya
Tags:
Gunung IjenBanyuwangimatahari
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved