Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Era milenial tak cuma berdampak baik bagi manusia.
Namun juga memiliki efek negatif bagi lainnya.
Saat modernisasi sudah mulai menjangkit kehidupan masyarakat.
Lainnya justru harus tersingkirkan.
Mereka yang menolak peradapan modern lama-kelamaan mulai menghilang.
Seperti beberapa suku ini, harus tersingkirkan karena tak mau mengikuti perkembangan zaman.
Dilansir TribunTravel.com dari laman wonderslist.com berikut 7 suku yang terancam punah.
1. Andaman - India

Suku yang tinggal di Pulau Andaman, India ini dikenal karena perawakannya yang pendek.
Rata-rata tinggi mereka hanya sekitar 4 inci.
Kelompok ini cukup terisolasi.
Bahkan sampai abad ke 19 mereka tidak tahu cara untuk membuat api.
Suku ini terancam punah karena ancaman kependudukan tanah, wisatawan, dan penyakit.
Diketahui keberadaan mereka hanya sekitar 400 sampai 500 di seluruh dunia.
2. Kalash - Pakistan

Suku ini tinggal di pegunungan Pakistan dan dikenal memiliki rambut pirang serta mata yang biru.
Perawakannya ini diketahui karena berasal dari garis keturunan orang Eropa.
Keberadaannya semakin kecil akibat kasus kekerasan yang dialami suku ini.
3. Takuu Atoll-Polinesia

Suku ini disebut paling terisolasi.
Alasannya kerena mereka tidak pernah melakukan kontak terhadap dunia luar.
Aturan yang protektif melarang mereka berhubungan dengan budaya asing.
Keunikan suku ini terletak pada kebiasaan mereka yang suka berpesta.
Sekitar 20 sampai 30 jam dalam seminggu dihabiskan untuk berpesta.
Mereka memiliki lebih dari seribu lagu untuk dinyanyikan bersama.
Sayang sumber daya alam yang mulai menipis dan air laut yang terkontaminasi membuat suku ini kesulitan mendapatkan kebutuhan rumah tangga
4. Spinifex-Australia

Suku ini merupakan penduduk asli Gurun Victoria, Australia.
Mereka sudah tinggal di sana lebih dari lima belas ribu tahun.
Jauh sebelum bangsa Eropa datang dan menetap di benua ini.
Sayang, keberadaan mereka harus tersingkir pada 1950 akibat pemerintah menjadikan gurun ini sebagai uji coba nuklir.
Meski pada 1997 mereka menerima klaim atas tanah di gurun, kebenarannya sungguh menyedihkan.
Suku ini tidak pernah bisa kembali ke tanahnya dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaanya.
5. Dukha-Mongolia

Suku ini dikenal akan kebiasaan mereka menggembala rusa.
Binatang ini, tak cuma dijadikan sebagai hewan ternak, juga sebagai media transportasi.
Dukha juga dikenal sangat ramah terhadap pendatang.
Sayang keramahan mereka justru membuat suku ini harus tersingkirkan.
Terutama saat mulai bermunculnya pemburu dan pertambangan dalam jumlah besar di kawasan mereka.
6. Molo-Kenya

Suku kuno ini termasuk yang paling sedikit di Kenya.
Mereka tinggal di Danau Turkana.
Sayang akibat perubahan iklim dan pencemaran membuat air danau mulai menyusut.
Mereka yang menggantungkan diri pada ikan di danau hanya bisa pasrah.
Apalagi danau ini juga dipenuhi buaya.
Ancaman binatang buas, serangan dari suku lain dan wabah kolera membuat Suku Molo semakin menghilang.
7. Batak-Filipina

Suku ini hidup di Pulau Palawan, Filipina.
Diketahui telah meninggalkan Afrika sekitar tujuh puluh ribu tahun yang lalu dan menetap di Filipina pada lima puluh ribu yang lalu.
Mereka tinggal jauh di dalam hutan dan hidup dari bertani dan berburu.
Suku ini mulai mengalami penyusutan sejak masuknya beberapa penyakit berbahaya dan larangan dari pemerintah untuk menebang pohon.
Padahal metode kuno pertanian mereka adalah tebang dan bakar.
Akibatnya produksi makanan semakin sulit ditambah penyebaran penyakit dna gizi buruk yang bertambah membuat mereka mulai tersingkirkan.