Breaking News:

Berita Menarik

ANEH! Ditemukan di Laut Dalam, Cumi-cumi Bermata Besar Sebelah Ini Jadi Misteri Selama 1 Abad

Laut dalam menyimpan kehidupan penuh misteri makhluk-makhluk berbentuk aneh yang jarang terungkap. Termasuk cumi-cumi dengan mata besar sebelah.

Editor: Sri Juliati
Kate Thomas
Histioteuthis heteropsis 

TRIBUNTRAVEL.COM - Laut dalam menyimpan kehidupan penuh misteri makhluk-makhluk berbentuk aneh yang jarang terungkap.

Sebut saja hewan bermata seukuran bola basket hingga hewan yang mampu memendarkan cahaya (bioluminescence).

Hewan-hewan laut dalam tersebut telah mengembangkan karakteristik agar mampu bertahan hidup di lingkungan laut yang dingin serta habitatnya yang tanpa cahaya.

Seperti halnya Histioteuthis heteropsis.

Hewan dengan mata besar sebelah itu masih menjadi teka-teki bagi bagi para peneliti sejak ditemukan sekitar 100 tahun yang lalu.

Cumi ini memiliki ciri fisik yang terbilang cukup aneh.

H heteropsis lahir dengan kondisi mata yang berbeda, satu berukuran kecil, sedangkan mata yang lain dapat tumbuh lebih besar, menggembung, dan berwarna kuning.

Bahkan ukurannya bisa mencapai dua kali ukuran mata satunya.

Untuk mengetahui fungsi mata tersebut, tim peneliti dari Universitas Duke, North Carolina, mengamati video bawah air yang dikumpulkan oleh Monterey Bay Aquarium Research Institute selama 30 tahun terakhir.

Hasil pengamatan menunjukkan, hewan tersebut menggunakan mata yang besar untuk menatap ke atas, mencari bayangan mangsanya.

2 dari 3 halaman

Sementara mata kecilnya beradaptasi untuk melihat ke bawah, memindai perairan gelap di bagian lautan yang disebut sebagai zona senja.

Peneliti juga menemukan fakta, spesies ini berenang dengan posisi terbalik.

Kepala di bawah dan ekor di atas.

Mata besar cumi sebelah kiri konsisten mengarah ke atas, sedangkan mata kecilnya menatap ke bawah.

Hal ini menguatkan dugaan peneliti, mata besar cumi digunakan untuk mencari bayangan mangsa yang berenang di bagian atas.

Sementara mata kecil memindai biolominescence yang ada di bawahnya.

"Laut dalam merupakan laboratorium alami untuk mempelajari mata karena jenis mata yang dibutuhkan untuk melihat pendaran cahaya berbeda dengan mata yang dibutuhkan untuk melihat cahaya normal," kata Professor Sonke Johnsen, peneliti senior dari Universitas Duke, seperti dikutip Livescience pada Senin (13/2/2017).

Adaptasi visual semacam itu membantu H heteropsis bertahan hidup di zona senja, sebuah wilayah dengan kedalaman sekitar 200 hingga 1.000 meter di bawah permukaan air.

Sinar Matahari sangat sedikit mencapai daerah ini sehingga membuat zona senja temaram dengan warna biru monokromatik.

Banyak hewan telah beradaptasi dengan tempat ini dengan mengembangkan kemampuan tubuhnya untuk bisa bersinar atau bioluminescence.

3 dari 3 halaman

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Philosophical Transactions B pada Senin, 13 Januari 2017 lalu. (Kompas.com/Kontributor Sains, Monika Novena)

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Universitas DukeNorth Carolinamatahari
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved