Laporan Wartawan Tribun Jogja, Gilang Satmaka
TRIBUNTRAVEL.COM - Museum Gunung Merapi merupakan salah satu tempat wisata edukasi yang berada di Yogyakarta, tepatnya berada di bilangan daerah Hargowinagun, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
Diresmikan pada Oktober 2009 lalu, Museum Gunung Merapi menjadi salah satu yang bisa menjelaskan bagaimana seluk beluk Gunung Merapi.
Di museum ini, wisatawan akan disuguhkan dengan banyaknya informasi terkait Gunung Merapi.
Di antaranya, ada home theatre yang memutar film berjudul 'Mahaguru Merapi', display tentang pengamatan aktifitas Gunung Merapi, alat-alat yang digunakan untuk melacak gempa vulkanik, foto-foto tentang letusan Gunung Merapi dari tahun ke tahun, serta berbagai macam cerita sejarah mengenai gunung tersebut.
Salah satu galeri untuk mengingat sejarah letusan, yaitu pada galeri Erupsi Merapi 2010.
Pada galeri tersebut pengunjung akan melihat sisa-sisa dahsyatnya letusan Merapi.
Pengunjung disuguhkan dengan peninggalan sejarah berupa serpihan-serpihan kerikil, serta abu Merapi yang masih menempel di perabotan sebuah rumah.
Rumah tersebut konon adalah salah satu rumah yang menjadi korban letusan Merapi.
Perabotan yang memutih tertutup abu, seperti penanak nasi, gelas, piring, monitor hingga sumur, dari teras hingga dapur rumah itu, di pajang kembali dengan rapi.
Lalu bau belerang pada sisa abu yang masih sedikit tercium, menguatkan kembali ingatan pengunjung akan kisah dibalik dahsyatnya letusan kala itu.
Foto-foto korban letusan Merapi dari manusia hingga hewan ternak juga terpajang rapi di galeri erupsi Merapi 2010 tersebut.
Selain itu, sebuah tempat penampung air (tandon) yang meleleh, juga menjadi bukti ganasnya 'Wedhus Gembel'.
Di sebuah dinding, tertempel papan sebuah artikel yang mengisahkan tentang erupsi Merapi dari Oktober hingga November.
Artikel yang ditulis oleh Tugiman, salah seorang korban ledakan yang juga bekerja sebagai staff kantor kecamatan Cangkringan itu, mengisahkan juga saat detik-detik letusan Gunung Merapi terjadi pada 4 November 2010.
Salah satu hal yang menarik pada artikel tersebut adalah bagaimana Tugiman mengisahkan saat istrinya tertidur lalu tiba-tiba terbangun tepat pada pukul 00.00, karena mendengar bisikan agar segera mengungsi.
Tepat Setengah jam setelah kejadian tersebut awan panas disertai lumpur dan kerikil menyapu bersih seluruh wilayah tempat tinggal Tugiman.
Menurut Ayu salah seorang pemandu wisata di Museum Gunung Merapi, mitos-mitos yang beredar di masyarakat lereng Merapi, tentang mimpi dan bisikan itu memang kerap terjadi.
"Menurut cerita di masyarakat, konon di lereng Merapi ada sebuah mitos tentang Nyai Gadung Melati. Ia merupakan pemelihara daerah lereng Merapi, Nyai Gadung Melati juga sering muncul di mimpi dan membisikkan sesuatu jika Merapi akan meletus," ungkap Ayu.
Seluruh ilmu pengetahuan, informasi serta kisah-kisah mendetail tentang sang maha dahsyat Gunung Merapi bisa diperoleh di Museum Gunung Merapi dengan tarif masuk Rp 3.000.
Sementara jika ingin menonton film 'Mahaguru Merapi', di bioskop mini museum tersebut, dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 5.000.
Museum Gunung Merapi buka setiap Selasa hingga Minggu, mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.30 WIB.