Travel Writer: Elisa Hapsari
TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Prau yang terletak di kawasan Dataran Tinggi Dieng berada di perbatasan tiga wilayah, yaitu Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Wonosobo.
Dengan ketinggian mencapai 2.565 mdpl, Gunung Prau sangat cocok untuk dijadikan lokasi hiking bagi pendaki pemula.
Seperti yang saya lakukan saat itu, dengan tujuan basecamp Gunung Prau, saya dan rekan-rekan berangkat dari Solo dengan menggunakan sepeda motor.
Perjalanan dari Solo menuju basecamp Gunung Prau kurang lebih sekitar enam jam.
Tepat tengah malam, kami tiba di basecamp Gunung Prau yang terletak di Desa Patak Banteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
Sebenarnya untuk mendaki Gunung Prau terdapat beberapa jalur, hanya saja kami lebih memilih jalur Patak Banteng karena durasi pendakian yang tidak terlalu lama.
Sambil istirahat, kami menyiapkan perlengkapan yang akan kami bawa untuk mendaki.
Pukul 1 dinihari, kami memulai pendakian dengan durasi perjalanan kurang lebih tiga jam sampai puncak.
Meskipun hanya tiga jam, tapi lumayan terasa capek karena ini pengalamam pertama naik gunung dan belum ada persiapan matang.
Saran buat pendaki pemula, pastikan keadaan fisik dalam kondisi fit karena naik gunung itu cukup menguras energi, dan akan lebih terasa ringan naik saat malam hari karena kita nggak akan lihat terjalnya trek.
Sampai puncak sekitar jam 4 pagi, kami menunggu subuh sebentar lalu sholat berjamaah.
Setelah sholat, saat yang ditunggu-tunggu pun tiba, sunrise!

Pastikan sejak jam 5, sudah stand by di puncak Gunung Prau, karena pemandangan sunrise di puncak sungguh luar
biasa.
Dari puncak juga bisa melihat sejumlah gunung yang mengelilingi Gunung Prau, di antaranya Gunung Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu, Slamet, Ungaran, dan Pegunungan Telomoyo.
Meskipun telah puas melihat sunrise, kami tidak langsung turun.
Sampai tengah hari, kami menikmati pemandangan di puncak Gunung Prau sambil mengisi perut dengan bahan makanan yang kami bawa dari Solo.
Jam 1 siang, kami pun turun dengan mengikuti rute yang sama saat naik, yaitu melalui jalur Patak Banteng.
Awalnya kami berencana langsung pulang ke Solo, tapi rencana tersebut batal karena kami ingin keliling Dieng terlebih dahulu.
Akhirnya kami dapat penginapan dengan harga Rp 150.000 untuk 9 orang.

Harga yang cukup miring ini, kami dapatkan karena awalnya hanya ngobrol dengan pedagang setempat dan akhirnya malah ditawari homestay murah.
Esok harinya kami jalan-jalan keliling Dieng, dengan tujuan Kompleks Candi Arjuna, Kawah Sikidang, dan Telaga Warna.