Breaking News:

Gunung Lawu - Jangan Langsung Pulang Usai Mendaki, Yuk Mampir Dulu ke 2 Obyek Wisata Baru Ini

KPH Lawu DS mengembangkan dua kawasan lokasi wisata baru berbasis alam untuk menyikapi turunnya penjualan kayu dan getah pinus. Apa itu?

Editor: Sri Juliati
pegipegi.com
Gunung Lawu 

Laporan Wartawan Surya, Rahadian Bagus

TRIBUNTRAVEL.COM - Kawasan Penguasaan Hutan (KPH) Lawu DS mengembangkan dua kawasan lokasi wisata baru berbasis alam untuk menyikapi turunnya penjualan kayu dan getah pinus.

Kepala Urusan Komunikasi Perusahaan KPH Lawu DS, Dwi Sulistyo Rini mengatakan, lokasi wisata alam baru yang akan dikembangkan di sekitar Gunung Lawu berada di Sarangan dan Tegalombo.

"Nama wisatanya Omah Stroberi dan Pinus Kita," ujarnya, Sabtu (18/2/2017).

Menurut Rini, tahun ini kawasan Sarangan dimanfaatkan untuk pembangunan Omah Stroberi.

Sementara kawasan hutan Tegalombo di Pacitan dimanfaatkan wisata hutan pinus yang diberi nama Hutan Kita.

"Kedua lokasi wisata itu sekarang sudah mulai digarap dan beroperasi sekitar bulan Januari lalu," katanya.

Ia menuturkan, KPH Lawu DS melibatkan warga yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Lahan yang dipakai seluas dua hektare.

Obyek wisata Pinus Kita di Pacitan, akan dikembangkan dengan konsep wisata alam hutan pinus seperti di Imogiri, Yogyakarta.

2 dari 3 halaman

"Nanti akan dibangun spot untuk selfie, ada juga dek di atas pohon di beberapa titik hutan pinus," jelasnya.

Sasaran pengunjung atau wisatawan Pinus Kita adalah warga sekitar Pacitan dan Ponorogo.

Wisata ini juga bisa menjadi tempat beristirahat bagi pengendara yang sedang melintas dari arah Ponorogo-Pacitan, maupun sebaliknya.

Meski dimanfaatkan sebagai tempat wisata umum, Rini menjamin pengembangan wisata hutan pinus tidak akan merusak pohon di lokasi.

"Nanti kami pasang peraturan di beberapa titik agar tidak merusak pohon dan alam di sekitar lokasi. Pembangunan wahana juga dipastikan tidak merusak pohon dan alam," ungkapnya.

Sementara Omah Stroberi di kawasan wisata Sarangan menawarkan wisata petik buah stroberi.

Di tempat ini, pengunjung bisa bebas memetik stroberi di lahan seluas dua hektar milik Perhutani.

Seperti halnya wisata Pinus Kita di Pacitan, Omah Stroberi juga dikelola masyarakat sekitar hutan.

Dia berharap pemanfaatan hutan di kawaaan KPH Lawu Ds dapat meningkatkan sumber pendapatan.

Dari wisata Omah Stroberi, KPH Lawu DS menargetkan pendapatan sebesar Rp 10 juta per tahun.

3 dari 3 halaman

Jumlah target itu menurutnya akan dievaluasi setiap tahun dan akan bertambah seiring dengan bertambahnya wahana dan fasilitas.

Karena baru saja beroperasi untuk wisata Pinus Kita di Pacitan, KPH Lawu Ds belum menargetkan berapa pendapatan dari bagi hasil per tahunnya.

Selanjutnya
Sumber: Surya
Tags:
Gunung LawuPacitanOmah Stroberi Pantai Ngenesan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved