Breaking News:

Desa Wisata Kandri - Serunya Bertani di Semarang, Sekali Tebas, Batang Padi Terpotong

Enam remaja berkebangsaan asing berjalan bertelanjang kaki di pematang sawah Desa Wisata Kandri di Kelurahan Kandri.

Editor: Sinta Agustina
Tribun Jateng/M Syofri Kurniawan
Desa Wisata Kandri 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rival Almanaf

TRIBUNTRAVEL.COM - Enam remaja berkebangsaan asing berjalan bertelanjang kaki di pematang sawah Desa Wisata Kandri di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.

Ditemani seorang pemandu, langkah mereka terhenti di sebuah gubuk tempat sejumlah petani beristirahat.

Berbekal peralatan pinjaman dari para petani, rombongan bule tersebut menuju petak sawah siap panen.

Lucy Steinfort (16), satu di antaranya, tampak agak canggung memegang sabit.

Sementara tangan kiri erat menggenggam batang padi.

Sekali tebas, batang padi terpotong. Senyum pun mengembang.

Berpindah tempat, Lucy menjajal menanam padi. Badannya pun belepotan lumpur.

"It's good, muddy (ini menyenangkan, berlumpur, red)," kata Lucy.

Lucy dan kawan-kawannya merupakan siswa program pertukaran pelajar dari Goulburn Valley Grammar School

2 dari 3 halaman

Shepparton Australia di SMP-SMA Krista Mitra, komplek Puri Anjasmoro, Kota Semarang.

Mereka datang bersama 20 siswa lain dari SMP-SMA Krista Mitra, didampingi tiga guru.

Merasakan hidup ala petani dan berkegiatan layaknya penduduk desa bisa dirasakan wisatawan di Desa Wisata Kandri.

Desa wisata yang terbentuk sejak Desember 2012 itu dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Kandri.

Edi Zubaedi, anggota Pokdarwis Desa Wisata Kandri mengatakan, merasakan hidup ala petani merupakan pengalaman yang ditawarkan kepada wisatawan yang datang di Rukun Warga (RW) 1.

"Di Kandri, ada empat RW. Khusus di RW 1, wisatawan bisa mengikuti edukasi pertanian, mulai menanam dan merawat padi, singkong, juga pepaya. Bahkan, kalau datang musim panen, mereka juga bisa ikut memanen," terang Edi.

Sementara di RW 2, kegiatan wisatawan lebih terpusat untuk outbound.

Berbagai permainan mulai tantangan sampai uji adrenalin semisal river tubing, bisa dilakukan.

"Di RW 3 merupakan pusat kesenian tari dan objek wisata Goa Kreo. Dan, di RW 4, lebih fokus ke kuliner hasil pertanian, terutama olahan ketela. Wisatawan bisa melihat dan ikut praktik membuat getuk dan tiwul. Jadi, di desa wisata ini, wisatawan bisa melihat dan berproses mulai menanam, merawat, memanen, hingga mengolah menjadi berbagai olahan kuliner," jelasnya.

Lantaran semua kegiatan tak cukup dilakukan sehari, wisatawan bisa tinggal di Desa Wisata Kandri.

3 dari 3 halaman

Namun, Edi menegaskan, tak ada home stay atau penginapan yang akan memanjakan pelancong untuk beristirahat.

"Konsepnya live in. Jadi, tinggal bersama warga, di rumah warga, dan mengikuti kegiatan mereka mulai pagi hingga malam. Yang tinggal di rumah petani ya akan bertani, di rumah peternak yang ikut beternak. Benar-benar merasakan menjadi penduduk pedesaan dalam arti sebenarnya tetapi tetap dengan pengawalan kami," ujarnya.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
SemarangDesa Wisata KandriTribun Jateng Jembatan Sikatak Gilo-gilo
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved