Breaking News:

Warung Prasojo Simpang Lima - Manis Gurihnya Tahu Petis Khas Semarang, Petisnya Bisa Dibawa Pulang

Tidak cuma tahu bakso dan tahu gimbal, di Semarang juga terdapat kuliner khas lain yang berbahan dasar tahu, yaitu tahu petis.

Editor: Sinta Agustina
Tribun Jateng/Maulana Ramadhan
Tahu Petis yang disajikan dengan tambahan cabai rawit. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Tidak cuma tahu bakso dan tahu gimbal, di Semarang juga terdapat kuliner khas lain yang berbahan dasar tahu, yaitu tahu petis.

Tahu petis adalah tahu dengan isian bumbu petis yang gurih.

Salah satu penjaja tahu petis yang populer di Semarang adalah Tahu Petis Prasojo yang berlokasi di Pujasera Simpang Lima.

Selain isian petisnya, tahu petis juga disajikan dengan tambahan beberapa cabai rawit.

Tahu petis Prasojo sendiri merupakan salah satu pionir tahu petis di Semarang.

Menurut Istri dari Lilik Prasojo, Pemilik Tahu Petis Prasojo, usaha tahu petisnya sudah dirintis sejak tahun 1980.

“Kira-kira tahun 1980 sampai 1981. Dari dulu sudah jualan di Simpang Lima. Dulu disini masih sepi, belum banyak yang jualan. Mulai banyak yang jualan tahun 1990an sampai 2000an,” ujar Sang Istri yang akrab disapa Bu Prasojo Ini.

Tahu petis berbeda dengan tahu lain yang biasanya menggunakan sambal atau bumbu sebagai cocolan.

Pada tahu petis, petis sudah dimasukkan menjadi isian.

Menurut penuturan Bu Prasojo, ini sudah dilakukan sejak dulu, alasannya antara lain agar petisnya terasa lebih banyak ketimbang dicocol.

2 dari 4 halaman

Gurih udang begitu terasa ketika tahu disantap.

Tambahan cabai rawit, membuat kombinasi rasa pedas yang mantap.

Ia menambahkan, kekhasan petisnya tetap dijaga dari awal berjualan hingga saat ini.

Bumbu petis yang menjadi isian diproduksi sendiri olehnya.

Petis dibuat dari campuran udang dan cumi yang ditambahkan gula serta garam.

Menurut Bu Prasojo, udang dan cumi digiling bersama hingga halus.

Warna hitam pekat berasal dari tinta-tinta cumi.

Dalam sehari, dirinya bisa menghabiskan total delapan kilogram cumi dan udang untuk produksi bumbu petis.

Selain rasa dan aroma petisnya yang kuat, tahu yang digunakan juga tidak sembarangan.

Untuk tahu, Bu Prasojo menggunakan tahu jenis pong, atau tahu tanpa isian.

3 dari 4 halaman

Ia menuturkan, jenis tahu ini lebih cocok digunakan sebagai tahu petis.

“Tahunya tahu pong, yang tanpa isian. Karena nanti kan akan diisi oleh petis. Tahunya juga rasanya tawar. Kalau ada asinnya nanti tidak bisa mekar, selain itu juga rasa petisnya sendiri sudah kuat,” tuturnya.

Tidak hanya tahu petis yang gurih, Warung Tahu Petis Prasojo juga menjual bumbu petis botolan.

Bumbu petis botolan ini kerap dicari oleh pembeli dari luar kota sebagai oleh-oleh.

Dijual seharga Rp 15 ribu, bumbu petis botolan ini jadi buruan utama dikala musim liburan.

Bumbu petis botolan ini tahan dalam waktu yang cukup lama.

Jika dalam suhu ruang tahan selama 3 hari, dalam kulkas selama seminggu.

Apabila disimpan dalam freezer bisa tahan hingga satu bulan.

Warung Tahu Petis Prasojo tidak hanya menjual tahu petis, tetapi juga aneka gorengan lain.

Antara lain tahu bakso, tahu susur, lumpia, pisang goreng, mendoan, tape goreng, rolade, dan risoles.

4 dari 4 halaman

Satu buah gorengan seluruhnya dijual sama yakni Rp 1.500.

Warung ini berlokasi di Pujasera Simpang Lima yang berdekatan dengan arah Jalan Ahmad Yani Semarang.
Buka Mulai pukul 15.00 hingga 01.00 dini hari. (Magang Tribun Jateng/Maulana Ramadhan)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
SemarangTribun JatengTribunTravel Jembatan Sikatak Gilo-gilo
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved