Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas
TRIBUNTRAVEL.COM - Menjadi orang tua merupakan momen paling menyenangkan dalam tahapan kehidupan.
Apalagi, ketika baru pertama kali mengalaminya.
Pengalaman pertama membesarkan buah hati selalu disambut setiap pasangan dengan sukacita.
Mengasuh anak juga harus mereka lakukan dengan penuh tanggung jawab.
Dengan alasan apapun, meninggalkan anak seharusnya tidak pernah dilakukan orang tua manapun.
Sayangnya, itulah yang terjadi pada seorang gadis yang baru lahir di di Krasnoyarsk, Rusia.
Ibunya memutuskan untuk meninggalkan dia sendirian di dekat sebuah panti asuhan dengan sebuah catatan untuk menjelaskan apa yang telah terjadi.
Dirangkum TribunTravel.com dari laman Boredomtherapy.com, ketika itu, seorang wanita berusia 83 tahun mendengar suara-suara aneh yang datang dari sebuah lapangan dekat rumahnya di Krasnoyarsk, Rusia.
Setelah ia mencari sumber suara, ia menemukan sesuatu yang idak bisa percaya, yaitu seorang bayi yang kedinginan.
Dia segera memberitahu pihak berwenang dan memastikan bayi yang baru berumur satu minggu itu dalam kondisi kesehatan yang baik.
Tapi, orang-orang dibuat terkejut saat mengangkat bayi itu dari keranjangnya.
Terselip di bawah bayi, pihak berwenang menemukan sebuah catatan.
Surat ini mungkin berasal dari ibu bayi yang menjelaskan keadaan dirinya.
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, kurang lebih begini isi surat tersebut :
"Maafkan aku, tapi aku tidak tahu ke mana harus pergi dengan dia. Dia adalah gadis yang sangat tenang dan sehat, namanya adalah Uljana. Ia lahir pada tanggal 12 Agustus dan telah divaksinasi. Ini adalah hal yang paling mengerikan yang pernah aku lakukan dalam hidupku, aku berjanji akan kembali padanya. Aku hanya tidak punya pilihan lain, daripada kami harus tinggal di jalan ... "
Betapa mengejutkan, Natalia, ibu yang membuang bayinya, datang ke panti asuhan empat hari setelah ia meninggalkan putrinya dan mengatakan kepada petugas tentang cerita malang nya.
Dia datang ke Krasnoyarsk dan bertemu seorang pria yang telah menghamilinya.
Pasangan ini tidak tahu apa yang harus dilakukan, meskipun mereka memutuskan untuk menjaga bayi.
Natalia telah kehilangan pekerjaannya dan orang tuanya tidak mau menanggungnya.
Pilihan wanita itu terbatas dan dia tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika putrinya Uljana lahir.
Natalia berusaha menitipkan bayinya di sebuah rumah sakit selama beberapa hari, tetapi mereka menolak permintaannya untuk mengambil bayi yang baru lahir.
Pada akhirnya, hal ini menyebabkan Natalia dan Uljana menghabiskan malam di jalanan.
Tidak ingin putrinya menjalani hidup seperti itu, Natalia memutuskan untuk membawanya ke panti asuhan pada hari berikutnya.
Dia berkata, dia berdiri di sebuah gedung di dekatnya dan menunggu seseorang untuk menemukannya.
Selama empat hari berikutnya, ia mengumpulkan uang sebanyak mungkin dan meyakinkan orangtuanya untuk mengambil cucu mereka di panti asuhan.
Kini, badan amal setempat telah berjanji untuk membantu merawat Natalia dan Uljana untuk saat ini.
Dia harus menjalani beberapa ujian psikologis dan medis selain mengajukan tes DNA sebagai upaya mendapatkan kembali hak asuh anaknya.
Setelah pertempuran hukum selama empat bulan, Natalia dan Uljana dipersatukan kembali.