Breaking News:

Wisata Banyuwangi - Good News! Kota di Ujung Timur Jawa Ini Sudah Punya 350 Homestay Lho

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menuturkan saat ini ada sekitar 350 homestay di Banyuwangi yang sebagian juga dikelola oleh Bumdes

Editor: Sri Juliati
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Petambang memikul belerang seberat lebih dari 70 kilogram menjadi pemandangan yang mewarnai suasana di sekitar kawah Gunung Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Jika ingin liburan hemat dan pengalaman yang lain saat wisata di Banyuwangi, menginap di homestay bisa menjadi pilihan.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menuturkan saat ini ada sekitar 350 homestay di Banyuwangi.

"Saat ini ada sekitar 350 homestay yang sebagian juga dikelola oleh Bumdes," katanya saat peluncuran Banyuwangi Festival (B-Fest) 2017 di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapto Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat (3/1/2017).

Sebelumnya, ia menuturkan ada 72 event yang tercantum di B-Fest 2017.

Namun, lanjutnya, masih banyak event lain yang digelar secara mandiri oleh masyarakat.

Ia juga menekankan, penyelengaraan B-Fest 2017 berbasis komunitas.

"Basis pengembangannya adalah komunitas yang dilibatkan pada event Banyuwangi Festival," jelasnya.

"Intinya adalah festival bukan hanya sekedar untuk pariwisata tapi juga alat konsolidasi bertemunya rakyat dan stakeholder."

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, tahun ini merupakan tahun pemerataan.

Ia berpendapat, Kabupaten Banyuwangi sudah melakukan hal tersebut, satu di antaranya mendirikan homestay yang dikelola masyarakat.

2 dari 3 halaman

"Laporannya saat ini sudah ada 200 lebih homestay yang ada di Banyuwangi yang pastinya ini menunjang pengembangan pariwisata di Banyuwangi," jelasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah mendirikan homestay khusus untuk backpacker.

"Penginapan ini sengaja kami bangun karena sudah semakin banyak wisatawan yang datang ke Banyuwangi, termasuk para backpackers," kata Anas di Banyuwangi, Minggu (29/9/2013).

Konsep penginapan khusus backpackers itu sederhana, hijau dengan banyak tanaman, dan kamar-kamar yang praktis.

Sehingga cocok untuk tempat istirahat bagi mereka yang akan menuju atau sudah datang dari Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Pantai Sukamade, perkebunan kopi, dan destinasi wisata lainnya di kabupaten setempat.

Penginapan untuk backpackers tersebut berada di Jalan Ahmad Yani 110 Banyuwangi dengan tarif penginapan hanya Rp 50 ribu per malam dan kapasitasnya sebanyak 28 orang.

Penginapan tersebut dilengkapi lukisan-lukisan tentang alam dan sejarah Bumi Blambangan Banyuwangi.

Tantangan akses

Arief berharap untuk mendukung konektivitas, Bandara Banyuwangi bisa menjadi bandara internasional sehingga jumlah kunjungan wisatawan bisa meningkat drastis.

"Jika sudah ada bandara internasional, maka Banyuwangi akan menjdi destinasi wisata utama. Natural dan culture sudah bagus tapi lemah di akses ya sama saja," jelas Arief.

3 dari 3 halaman

"Namun, saya dapat laporan jika penerbangan dari Jakarta bisa langsung ke Banyuwangi pada April tahun ini. Jadi intinya selesaikan aksesnya."

Sementara itu, Anas menambahkan, tantangan terbesar pariwisata Banyuwangi selama ini adalah perbaikan infrastruktur.

Ia mencontohkan akses jalan ke destinasi wisata Teluk Ijo yang terkendala karena masuk kawasan taman nasional.

"Untuk mempromosikan Banyuwangi yang menjadi humas bukan lagi hanya staf tapi juga masyarakat," kata dia.

"Berkali-kali kami juga diprotes di media sosial tapi protes tersebut kami jadikan evaluasi untuk menjadi lebih baik lagi," pungkasnya. (Kompas.com/Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati)

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
BanyuwangiAbdullah Azwar AnasKawah Ijen Persewangi Banyuwangi Banyuwangi Park Kupat Lodoh Sego Cawuk Suku Osing
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved