Laporan Wartawan TribunTravel.com, Tertia Lusiana
TRIBUNTRAVEL.COM - Pembeli adalah raja, kata itulah yang sering kali kita dengar di dunia pemasaran.
Pada dasarnya setiap tingkah polah konsumen selalu diawasi oleh bagian pemasaran.
Bukan tanpa sebab, hal ini berguna untuk mengetahui selera pembeli.
Dari hal tersebut akhirnya lahir teknik pemasaran yang beragam dan tentunya teknik tersebut dihadirkan dalam sebuah poster yang indah dan promo yang bikin kita klepek-klepek.
Lantas seperti apa sih perangkap atau pancingan untuk menjerat hati pembeli?
Berikut ini 9 pemasaran paling jenius yang bikin pembeli ngiler, dilansir TribunTravel.com dari brightside.me.
9. Penampilan visual yang tak sesuai

Untuk menampilkan kesan kesegaran produk dan membuat makanan seperti hamburger terlihat lebih selera dan menarik, fotografer makanan memercikkan air pada permukaannya.
Teknik ini juga berhasil digunakan oleh penjual sayuran.
Alhasil, nampak kelezatan sempurna yang memancing konsumen untuk segera menikmatinya.
8. Slogan Anti-iklan

"Maaf, tapi kami tidak bisa menjual ini."
Itulah kira-kira pesan yang mendasari beberapa slogan Volkswagen.
Apakah dengan memasan slogan seperti itu, konsumen enggan untuk mrmbrlinya?
Salah, justru dengan pendekatan ini minat pembeli malah semakin banyak.
7. Harga berlebih

Cara yang satu ini juga terbukti beguitu ampuh.
Bagian pemasran biasanya akan menunjukkan konsumennya dengan harga yang paling mahal.
Sedangkan untuk harga yang paling rendah akan muncul di akhir.
Taktik ini berhasil digunakan di restoran.
6. Harga Umpan

Kemahalan adalah gagasan relatif.
Untuk itu biasanya penjual akan membuat produk umpanyang terlihat lebih murah dibandingkan yang awalnya.
Hal ini secara efektif akan memaksa pelanggan untuk membuat keputusan yang "benar".
5. Penurunan Harga Palsu

Biasanya kita sering jumpai ini si supermarket.
Cirinya adalah ada dua harga yang mana harga di bawah dicorek.
Tetapi hanya sedikit orang menyadari, penurunan harga tersebut benar-benar palsu.
4. Penurunan Ukuran/Qualitas

Favorit dengan produsen merek besar dan supermarket, taktik ini memungkinkan mereka untuk mempertahankan tingkat keuntungan yang stabil tanpa menaikkan harga.
3. Keranjang Belanja Besar

Ketika pelanggan menggunakan keranjang belanja, mereka cenderung menghabiskan hingga 40% lebih, meskipun mereka melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan keluarga besar atau untuk persediaan pada makanan selama seminggu.
Personil supermarket sengaja memposisikan makanan (produk seperti roti dan susu) di ujung lorong, atau bahkan di setiap ujung.
Ini adalah cara terbaik untuk memastikan, pelanggan mengambil beberapa item tambahan di sepanjang jalan.
Dalam banyak supermarket, lorong-lorong produk membuat pembeli jadi tergiur untuk memasukkan belanjaan yang tak ada di daftarnya.
2. Anthropomorphism

Antropomorfisme berarti kecenderungan kita untuk berinvestasi pada mahkluk hisup.
Misalnya memberikan nama pada mobil kesayangan dan hewan pliharaan.
Misalnya film animasi Car dan Minions, karakter lampi dalam Pixar adalah contoh antropomorfisme.
Ketika perusahaan menggunkan maskot bintang sebagai bagian dari merek mereka, konsumen akan lebih cenderung berempati.
Sehingga pembeli menjadi simpatik dan akhirnya membeli produk tersebut.
1. Tata Letak Produk

Di supermarket mana pun, rak atas dicadangkan untuk merek kurang terkenal; rak tengah untuk yang populer, merek dagang yang banyak diiklankan; sementara rak bawah adalah merek yang hampir tidak dikenal.
Untuk menyewa "Golden rak" atau rak tengah biaya tak sedikit.
Karena dengan ditarud di tengah, maka konsumen akan terfokus pada mereka.
Jika traveler ingin menghindari membeli produk yang mahal, selalu ikuti aturan sederhana ini: sebelum kamu mengambil barang dari tengah, bandingkan harga dan kualitas dengan barang yang terletak pada rak atas dan bawah.