lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas
TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika duduk di bangku sekolah, kalian pasti pernah mendapat pelajaran geografi.
Coba ingat kembali, ketika gurumu meminta kamu menyebutkan nama benua di dunia, kamu akan sebutkan : Afrika, Antartika, Asia, Australia / Oceania, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan, iya kan?
Anehnya, ternyata daftar benua yang diajarkan kepada kita oleh jutaan guru di seluruh dunia belum sepenuhnya lengkap.
Sebuah studi baru menyatakan dalam majalah Nature Communications pada hari Selasa, 31 Januari lalu, sepertinya ada benua kuno lain yang telah lama mengintai di bawah penduduk Mauritius.
Dirangkum TribunTravel.com dari laman Viralthread.com, penelitian itu dilakukan oleh tim ahli geologi yang dipimpin oleh Lewis Ashwal dari University of Witwatersrand di Afrika Selatan.
Temuan itu menunjukkan, ada sisa-sisa benua kuno di bawah Samudera Hindia di antara India dan Madagaskar.
Oleh ahli geologi, benua kuno itu telah diberi nama Mauritia.
Para ilmuwan menemukan pula batu berusia tiga miliar tahun di pulau tersebut.
Profesor Lewis Ashwal, penulis utama studi tersebut, menjelaskan:
"Bumi terdiri dari dua bagian - benua, yang sudah tua, dan lautan, yang 'muda'. Di benua, kamu akan menemukan batu berusia lebih dari empat miliar tahun, tetapi kamu tidak akan menemukannya di lautan, karena itu merupakan tempat di mana batuan baru terbentuk."
"Mauritius adalah sebuah pulau, dan tidak ada batu berusia lebih tua dari 9 juta tahun di pulau itu. Namun, dengan mempelajari batuan di pulau itu, kami telah menemukan ada zircon berusia 3 miliar tahun. Fakta bahwa kami telah menemukan zircon membuktikan, ada kerak yang jauh lebih tua di bawah Mauritius dan itu hanya bisa berasal dari benua. "
Pergeseran benua adalah fenomena aneh yang mungkin tidak pernah kita bayangkan.
Insiden ini mengingatkan kepada kita bahwa tanah tempat kita berdiri dan berpijak juga bergerak.
