TRIBUNTRAVEL.COM - Kabupaten Jeneponto adalah satu daerah di Sulawesi Selatan yang memiliki potensi peternakan, salah satunya adalah kuda.
Berbicara soal kuda di Sulawesi Selatan, maka Jeneponto tak bisa lepas dari hewan besar dan bertenaga itu.
Apalagi, kuda sudah menjadi hewan peliharaan umum bagi warga Jeneponto sekaligus simbol sosial.
Selain dapat digunakan sebagai hewan yang dapat membajak sawah maupun sebagai pengangkut hasil pertanian atau perkebunan, kuda di Jeneponto juga dijadikan sebagai hewan pacuan.
Ajang pacuan kuda di Jeneponto saat ini bisa dijumpai di Kampung Beru, Kelurahan Empoang Selatan.
Lomba adu cepat kuda itu dapat disaksikan sekali dalam sepekan yaitu di Hari Minggu.
Lomba balapan kuda itu digelar atas inisiatif warga Kecamatan Binamu dan Kecamatan Bangkala.
Salah satu tokoh pemuda setempat, Yusuf Karaeng Jalling (37), mengatakan, pacuan kuda di Kampung beru itu bukan hanya diikuti warga yang berdomisili di Jeneponto.
"Perlomban ini juga biasa diikuti warga dari luar Jeneponto seperti dari Bantaeng, Bulukumba, Polmas, bahkan ada dari Sulawesi Tenggara," katanya, belum lama ini.
Sejak digelarnya lomba pacuan kuda di Jeneponto, antusiasme warga menyaksikan ajang itu cukup meningkat.
Lokasi pacuan kuda di Kampung Beru tiap pekan kian ramai.
Kegiatan itu juga memberi hiburan bagi masyarakat di Jeneponto.
Menariknya, joki atau pengendara kuda di lintasan pacuan bukan menggunakan topi khusus untuk atlet joki pada umumnya, tetapi mereka menggunakan helm standar untuk kendaraan roda dua.
Salah seorang warga, Dg Emba, mengaku senang sejak digelarnya lomba pacuan kuda oleh warga setempat.
Meskipun saat ini, hanya digelar secara lokal berkat inisiatif warga setempat, ia berharap kegiatan itu bisa menjadi magnet wisata di Jeneponto.
“Kami berharap pemerintah juga memberi perhatian dengan ajang pacuan kuda ini agar bisa memberi kontribusi bagi potensi pariwisata di Jeneponto,” katanya. (Tribun Timur/Muslimin Emba)