Breaking News:

Angkringan Museum - Nongkrong Asyik Ditemani Live Music, Menu Tradisional Jadi Andalannya

Mendengar kata angkringan yang terlintas pastilah gerobak makanan kecil pinggir jalan dengan harga murah meriah.

Tribun Jateng/maulana ramadhan
Aneka sate di angkringan museum yang bisa dipesan secara prasmanan. 

TRIBUNJTRAVEL.COM - Mendengar kata angkringan yang terlintas pastilah gerobak makanan kecil pinggir jalan dengan harga murah meriah.

Hidangan sego kucing dengan paduan sate dan gorengan juga tak ketinggalan.

Dengan konsep murah meriah tersebut angkringan memang tidak pernah kehilangan penggemarnya.

Kepopuleran angkringan kini banyak diadopsi oleh kafe-kafe modern.

Tidak sedikit kafe yang mengemas angkringan dalam bentuk yang lebih kekinian.

Satu di antaranya adalah Angkringan Museum di Komplek Museum Mandala Bhakti, Semarang.

Aneka sate di angkringan museum yang bisa dipesan secara prasmanan.
Aneka sate di angkringan museum yang bisa dipesan secara prasmanan.

Dinamakan Angkringan Museum karena lokasinya yang menyatu dengan Museum Mandala Bhakti.

Sejatinya angkringan ini bukanlah tempat baru, diungkapkan oleh Felix, Sang Pemilik, angkringan ini adalah pindahan dari lokasi terdahulu di Kawasan Kota Lama, Semarang.

“Sebenarnya dulu sudah buka. Dulu lokasinya di dekat Gereja Blenduk Kota Lama makanya dikenal juga dengan nama Angkringan Blenduk. Lalu pindah ke sini, pindahnya juga belum lama baru mau masuk satu tahun ini,” ujar Felix.

Meski berpindah tempat konsep yang diusung tetap sama yakni angkringan dengan kemasan yang lebih modern.

2 dari 3 halaman

Menu-menu khas angkringan tetap dipertahankan, ada sego kucing dan aneka sate.

Juga minuman tradisional, sebut saja wedang mulai dari wedang uwuh, wedang jahe, wedang ronde dan lain-lain.

Tempatnya cukup luas dengan bangunan dua lantai.

Lantai pertama berbentuk kedai dengan sajian menu angkringan prasmanan dan panggung live music.

Pengunjung di angkringan museum. angkringan ini terbagi menjadi dua bagian di lantai bawah yakni indoor dan outdoor
Pengunjung di angkringan museum. angkringan ini terbagi menjadi dua bagian di lantai bawah yakni indoor dan outdoor

Sementara lantai dua lebih kecil dengan atap terbuka yang hanya ditutupi dengan payung-payung parasol layaknya taman.

Dari lantai dua bisa menikmati pemandangan Kota Semarang di malam hari.

Lokasinya yang berada di satu pusat kota Semarang membuat angkringan ini ramai pengunjung.

Angkringan ini berlokasi tidak jauh dari Tugu Muda dan Lawang Sewu yang sudah menjadi ikon Kota Semarang.

Selain lokasi dan tempat yang cukup luas, daya tarik dari angkringan ini adalah adanya penampilan live musik.

Sejak masih berlokasi di Kota Lama, live music memang menjadi magnet dari angkringan ini.

3 dari 3 halaman

Menurut Felix, live music ditampilkan setiap hari untuk memberi hiburan dan kenyamanan pada pengunjung.

Gorengan yang disajikan terdiri dari beragam jenis
Gorengan yang disajikan terdiri dari beragam jenis

“Untuk live music mulai tampil pukul 19.00 – 23.00 WIB. Itu main setiap hari. Jadi keunggulan sini salah satunya adanya live music itu,” tambah Felix.

Di angkringan dengan dua lantai tersebut, bisa juga memesan menu lain secara terpisah.

Menu-menu roti panggang, kebab dan aneka bubble tea dan ice bisa dipesan untuk dinikmati di angkringan.

Harga yang ditawarkan berkisar mulai dari Rp 2.500 untuk sego kucing dan Rp 3.000 untuk aneka sate.

Angkringan Museum sendiri buka mulai pukul 17.00 – 24.00 WIB. (TRIBUN JATENG/Maulana Ramadhan)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
SemarangKota LamaMuseum Mandala BhaktiAngkringan Museum Jembatan Sikatak Gilo-gilo
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved