lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Nekat ikut mendaki di tengah cuaca buruk yang melanda, seorang bocah berusia 10 tahun terjebak di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, korban terjebak bersama sembilan rekannya lantaran kelelahan dan kehabisan ransum.
Tim penyelamat saat ini telah berada di kaki gunung guna untuk melakukan penyelamatan.
Sepuluh pendaki yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa ini diketahui mendaki gunung Bawakaraeng pada Jumat (27/1/2017).
Namun hingga saat ini mereka belum kembali.
Padahal, semestinya mereka kembali pada Senin (30/1/2017).
Kabar terjebaknya mereka diperoleh dari rekan dua rekan korban yang turun mencari bantuan.
"Saya berdua terpaksa cari bantuan, teman-temanku masih di atas, tidak bisa lagi bergerak karena kelelahan, ransum juga habis," kata Hendrik Saputra yang dikonfirmasi, Selasa (31/1/2017).
Sepuluh pendaki yang berasal dari Kota Makassar ini masing-masing bernama Rama (10), Hendrik Saputra (26), Akbar (19), Aldian (18), Rama (10) Daniel (18), Muhammad (21), Ista (21) dan Ilham (22) serta Rafli (22).
Mereka saat ini terjebak di pos 6 lantaran tak mampu melanjutkan perjalanan akibat cuaca buruk dan semakin menipisnya ransum.
Pihak Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) bersama tim penyelamat lainnya telah berada di kaki Gunung Bawakaraeng, Dusun Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa.
Tim SAR yang dikonfirmasi terkait dengan peristiwa ini menjelaskan, informasi yang dihimpun, dari sepuluh pendaki terdapat lima orang yang tak bisa bergerak lantaran cuaca buruk.
"Ada lima orang yang tak bisa bergerak dan mereka terjebak di pos 6. Saat ini kami masih berupaya melakukan penyelamatan," kata Rahmat, seorang anggota Satuan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Tirta Sahabat Alam Makassar.
Gunung Bawakaraeng yang dalam bahasa suku Makassar berarti "mulut raja" adalah gunung setinggi 2.830 meter di atas permukaan laut.
Gunung ini memang terkenal sebagai obyek pendakian para pendaki lantaran keindahan serta berbagai keunikan panoramanya. (Kompas.com/Kontributor Bone, Abdul Haq)
