TRIBUNTRAVEL.COM - Kota Malino masih menjadi lokasi wisata pilihan bagi warga Sulawesi Selatan.
Meski sebagian orang mengatakan, udara di Malino tidak seperti dulu lagi, namun kawasan yang berjarak 80 Km dari Kota Makassar ini selalu menjadi magnet bagi mereka yang rindu udara pegunungan.
Objek wisata yang selalu menjadi tujuan jika ke Malino, selain Hutan Pinus, tentu Malino Highland Resort.
Tim Celebes Explore Tribun Timur kali ini dipersilahkan mengeksplore sejumlah titik wisata yang berada di resort tersebut.
Berangkat dari penginapan Pesanggrahan Gowa milik Pemkab Gowa, tim yang terdiri dari Dedy Pakiding, Asry Adi, Sanovra Junior sebagai fotografer, Bunyamin, hanya butuh waktu 10 menit sampai di Malino Highland Resort dengan kendaraan roda empat.
Setelah bertemu langsung dengan Manager nya, Werys, tim kemudian bersama Marketing, Muhammad Nur, menuju Cafe Pekoe yang menjadi puncak dari kawasan tersebut.
Di ketinggian 1.800 Mdpl, tim merekam suasana dan pemandangan kawasan yang dikenal dengan hamparan kebun teh melalui kamera drone Tribun Timur dari 200 meter diatas langit.
Di resmikan 2012 lalu, Malino Highlands Resort membentang diatas lahan seluas 900 hektare.
"400 H kita gunakan sebagai agrowisata. Sisanya masih kosong," ujar Nur.
Dari ratusan hektare lahan yang tersedia, pengunjung bisa menikmati air terjun, mini zoo atau taman satwa, taman bunga krisan, bukit leluhur, hanya dengan membayar Rp 50 ribu per kepala.
Ke air terjun, butuh 30 menit jalan menurun dengan berjalan kaki.
Tidak perlu khawatir sebab aksesnya sudah dipermudah dengan dibuatnya paving blok.
Dari air terjun, kita bisa lanjut ke mini zoo dengan kendaraan.
Di taman satwa ini, pihak resort menyediakan buaya, kuskus Sulawesi, Musang, Kera Hitam, kasuari, burung elang putih, dan elang jenis lain, juga kakatua raja.
Objek lain yakni taman bunga krisan.
Beruntung tim datang disaat bunga asal Yunani ini sedang mekar.
Sehingga mata kami puas disuguhi warna warni bunga yang kini sudah merambah pasar Jepang tersebut.
Penginapan bagi pengunjung yang ingin menghabiskan akhir pekan juga tersedia.
"Kamar kita semua desain Jepang. Dengan dua type. Harganya kisaran Rp 1,2 juta hingga Rp 1,6 juta, " kata Nur.
Type Hibiscus menyediakan tiga unit room.
Dengan fasilitas dua ruangan dalam satu kamar.
Breakfast empat orang, Double bed, living room, Coffee set, dan maksimal empat orang. Harga kisaran Rp 1,6 juta.
Type Chamomile ada tujuh unit.
Fasilitas double bed, breakfast dua orang, coffee set, Hot shower dan maksimal dua orang, dengan harga Rp 1,2 juta. (Tribun Timur/Wa Ode Nurmin)