Breaking News:

Perlukah Menyiapkan Itinerary Perjalanan Saat Solo Traveling?

Saat traveling sebagian orang akan memilih membuat itinerary atau jadwal perjalanan sebelum berangkat. Namun bagaimana saat solo traveling?

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
Instagram/kadekarini
Kadek Arini saat solo traveling di Yading National Park, Daocheng, Sichuen, China. 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina

TRIBUNTRAVEL.COM - Saat ini traveling tidak hanya menjadi sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mengistirahatkan pikiran.

Traveling saat ini menjadi gaya hidup yang dilakukan setiap saat, bahkan juga menjadi sebuah pekerjaan.

Sebut saja travel blogger, travel writer, fotografer, dan beberapa pekerjaan lainnya menjadikan traveling sebagai ladang uang.

Tak hanya traveling bersama dalam sebuah tim, saat ini solo traveling pun sedang menjadi tren.

Beberapa traveler menyebut solo traveling merupakan tantangan tersendiri yang harus ditakhlukkan.

"Solo traveling merupakan hal baru yang aku harus coba karena di sinilah aku tertantang how to deal with myself, how to finish the journey and not depend to other people, and how to always bring the good mood to enjoy every step of my adventure," kata travel blogger Kadek Arini kepada TribunTravel.com.

Saat traveling sebagian orang akan memilih membuat itinerary atau jadwal perjalanan sebelum berangkat.

Tak heran, karena itinerary nantinya akan membantu selama traveling untuk menentukan destinasi mana yang akan dituju.

Namun saat solo traveling, apakah perlu untuk menyiapkan itinerary perjalanan?

2 dari 2 halaman

Kadek Arini, dalam wawancaranya dengan TribunTravel.com menjelaskan saat solo traveling ia tak menggunakan itinerary.

"Kalau solo traveling aku selalu nyiapin waktu panjang untuk traveling, karena saat solo traveling pasti banyak hal yang tak terduga muncul," ujar traveler yang baru saja kembali dari solo traveling di China selama 30 hari ini.

"Entah ada rekomendasi tempat baru, atau sakit yang mengharuskan istirahat. Di situ sudah tidak bisa mau keras kepala mengikuti itinerary," lanjut Kadek.

Kadek menyarankan kalau sudah memutuskan untuk solo traveling, pastikan memiliki banyak waktu.

"Jadi kita bisa sefleksible mungkin ikutin ego kita. Actually solo travel means the journey of yourself, so if you don't feel any differences between travel solo and travel with partner, you don't do it right," tutup Kadek.

Selanjutnya
Tags:
Kadek AriniChinaTribunTravel
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved