Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Saat ini, banyak wisatawan yang memilih melakukan perjalanan seorang diri atau biasa disebut dengan solo traveling.
Perbedaan waktu libur dan hal-hal lain memungkinkan seseorang memutuskan untuk melakukan solo traveling.
Ditambah lagi, saat ini banyak wisatawan yang memang melakukan perjalanan seorang diri sehingga membuat orang lain memiliki keinginan yang sama.
"Aku terinspirasi dari beragam cerita solo traveler dari seluruh dunia yang aku temui saat aku sedang traveling," ujar travel blogger Indonesia, Kadek Arini, dalam wawancaranya dengan TribunTravel.com.
Alasan lain yang menjadikan seseorang melakukan solo traveling salah satunya adalah karena ingin menemukan dan merasakan sesuatu yang baru.
"Karena aku anaknya bosenan, jadi selalu pengen coba hal baru," terang Kadek kepada TribunTravel.com.
"Solo traveling merupakan hal baru yang aku harus coba karena di sinilah aku tertantang how to deal with myself, how to finish the journey and not depend to other people, and how to always bring the good mood to enjoy every step of my adventure," tambah Kadek.
Selama solo traveling tentu saja akan ada banyak hal yang dilakukan seorang diri, bahkan keputusan apapun harus bisa dirumuskan sendiri.
Termasuk saat menentukan destinasi yang akan dituju, begitu juga dengan itinerary selama berada di lokasi.
"Aku nggak pernah bikin itinerary. Kalau solo traveling aku selalu nyiapin waktu panjang untuk traveling, karena saat solo traveling pasti banyak hal yang tak terduga muncul, entah ada rekomendasi tempat baru, atau sakit yang mengharuskan istirahat," ujar perempuan yang baru-baru ini melakukan solo traveling ke China ini.
Kepada TribunTravel.com, Kadek menyarankan agar saat solo traveling menyiapkan banyak waktu agar bisa fleksibel.
Kadek juga menjelaskan bahwa solo traveling merupakan perjalanan diri sendiri, apa yang kita rasakan saat traveling sendiri.
"Actually solo travel means the journey of yourself, so if you don't feel any differences between travel solo and travel with partner, you don't do it right," tandas Kadek.
Selain memutuskan segala sesuatu seorang diri, saat solo traveling juga harus siap dihadapkan segala sesuatu hal yang buruk.
Karena tanpa disadari, hal-hal tersebut tentunya akan mengintai selama perjalanan.
"Pernah kecopetan, tersesat, dan sebagainya, justru itu yang bikin seru," ujar perempuan asal Bali ini.
Kadek menjelaskan meskipun tentu saja kita tidak pernah berencana tentang hal buruk, justru hal-hal tersebut yang akan membuat sadar bahwa tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
"Justru obstacles kaya gini yang bikin diri kita sadar kalau actually there is no problem we cannot handle," tutup Kadek.