TRIBUNTRAVEL.COM - Di Inggris, ada satu bekas rumah sakit jiwa yang menyimpan banyak cerita seram.
Kabarnya, rumah sakit jiwa St John's Asylum tersebut merupakan saksi bisu kisah-kisah bunuh diri, juga teriakan-teriakan akibat penyetruman.
Gedung itu dibangun pada 1852 di Lincolnshire, Inggris.
Dilansir TribunTravel.com dari intisari-online.com, tempat ini kemudian dipakai untuk rumah sakit jiwa.
Baru pada 1990 rumah sakit ini ditutup dan gedungnya dibiarkan terbengkalai.
Pada masanya, rumah sakit ini terkenal dengan terapi setrum.
Namun, banyak juga juga kisah yang menceritakan pasien melakukan bunuh diri.
Rumah sakit ini memiliki lahan untuk pemakaman pasien.
Pemerintah setempat berencana akan mengubah rumah sakit ini menjadi 42 apartemen dan 64 rumah.
Pada paruh kedua abad ke-19, Inggris banyak membangun rumah sakit jiwa.
Saat itu, banyak dokter yang yakin, penyakit jiwa berhubungan erat dengan masalah fisik di otak mereka.
Maka, pada saat itu terapi setrum digunakan sebagai cara penyembuhan menggunakan leydan, alat penyetrum.
Seorang dokter jiwa di rumah sakit Sussex pada 1873 menulis, ada seorang wanita yang menderita melancholia.
Ia juga suka menyakiti dirinya sendiri, kemudian wanita 26 tahun itu diberi terapi setrum.
Semula, dia hanya kuat menerima setrum dengan voltase rendah dan lama-lama mampu menerima setruman dengan voltase lebih tinggi.
Menurutnya, pasien itu membaik.
Ia mulai tak punya kecenderungan untuk menyakiti dirinya sendiri dan mulai lebih rasional dalam bicara.
Dalam artikel di British Journal of Psychiatry pada 1988, Dr Newth mengatakan, "Penyetruman dilakukan 26 kali (kepada wanita itu). Mulanya ia merasa sakit kepala. Namun, lama-lama ia bisa berpikir lebih jernih." (intisari-online.com)