lihat foto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rento Ari Nugroho
TRIBUNTRAVEL.COM - Yogyakarta terus menjadi daya tarik yang tiada habisnya untuk para investor.
Yang terbaru, raksasa bisnis taman hiburan Disneyland dikabarkan melirik Yogya sebagai lokasi taman hiburannya yang paling gres.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Drs Tavip Agus Rayanto MSi, Sabtu (7/1/2017).
Di hadapan peserta Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) di Hotel Eastparc Yogyakarta, Tavip mengungkapkan, pihak investor telah mulai melakukan penjajakan.
"Belum lama ini dari pihak investornya meninjau lokasi di Kulonprogo," katanya.
Tavip menjelaskan, pihaknya melihat hal semacam ini penting untuk pengungkit pertumbuhan pariwisata melalui atraksi.
"Harapannya orang datang ke situ, rekreasi. Mungkin turun dari pesawat (dari bandara baru, red)," katanya.
Hal itu dalam konteksnya, lanjut Tavip, akan mengangkat pertumbuhan Kulonprogo.
"Lapangan kerja akan meluas. Kalau seperti itu, jenis perangkat dan jumlahnya luas. Selain itu, juga pertumbuhan masyarakatnya kalau ini menjadi primadona," kata Tavip.
"Intinya kami berpikir apa yang besar, yang tidak tanggung. Sehingga tidak sekedar orang dari lokal Yogya dan Kulonprogo tapi juga Jakarta, Bandung datang khusus untuk itu," paparnya.
Meski mendapat peluang besar ini, Tavip menegaskan, surveyor dari Singapura tersebut memang baru melakukan survei.
Namun demikian, hal tersebut menunjukkan ketertarikan investor pada Yogyakarta.
Nah, kabar soal ketertarikan Disneyland untuk berinvestasi di DIY mendapat tanggapan beragam di kalangan netizen.
Berikut komentar netizen di fanpage ataupun akun Instagram Tribun Jogja.
Ira Maira: "wohoooo kabar bagus. Ben tambah brisik. Macet, semrawut. Jogja ga seperti dulu. Gadis lugu dah jadi gadis metro."
Sendu Jadmiko: "Jogja ora di dol."
Agustina Helmiyati: "Mugo-mugo wae. Saiki we wes macet mbendino nek tenan pora tambah parah."
Galih Jogjarasta: "Wah bakalan korban sawah iki. Suwi-suwi manungso do mangan watu udu sego."
