Travel Writer: Elisa Hapsari (@elisahap)
TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa yang tak mengenal Labuan Bajo yang berlokasi di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur?
Sebuah desa pelabuhan yang menjadi spot dimulainya petualangan menelusuri pulau-pulau kecil di kawasan Taman Nasional Komodo.
Travel writer Elisa Hapsari akan berbagi tips transportasi dan akomodasi berdasarkan pengalaman saat Elisa dan rekan-rekannya berangkat menuju Labuan Bajo.

Lorong di salah satu sisi kapal feri (Instagram/elisahap)
Dari Kupang menuju Ende, dapat ditempuh dengan menggunakan kapal feri selama 24 jam.
Sesampainya di Ende disarankan untuk menyewa angkutan umum menuju pusat Kota Ende.
"Supir angkotnya diajak ngobrol asik nanti pasti dikasih informasi-informasi sama supirnya," kata Elisa kepada TribunTravel.com, Rabu (4/1/2017).
Naik angkutan umum, mintalah kepada supir angkot untuk turun di rumah warga.
Warga Ende sangat welcome dengan pendatang juga wisatawan yang datang.
Tak heran, jika sesampainya di rumah warga akan langsung diajak ngobrol.
"Saking baiknya dulu aku sampe ditawarin rumah kosong buat istirahat serombongan. Berkat ngobrol sama warga kita juga dicarikan transport menuju Kelimutu," Elisa mengakui.
Dini hari transport sudah siap mengantar ke Danau Kelimutu yang terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende.
Sebaiknya sampai di Kelimutu sebelum subuh karena harus treking selama kurang lebih 30 menit untuk menuju danaunya.
"Dari Kelimutu kita dapat tumpangan gratis untuk kembali ke Ende. Lagi-lagi karena kita basa basi sama warga, hehe," ujar perempuan yang sudah pernah mengunjungi Pulau Komodo ini.
Elisa menambahkan, bahkan sesampainya di Ende, ia dapat menumpang tidur di rumah warga.
Dari Labuan Bajo menuju Pulau Komodo
Malam harinya sampai di Pulau Komodo, kemudian langsung cari penginapan buat backpacker yang tarifnya per malam hanya Rp 20 ribu/orang.
"Paginya dapat kenalan nelayan yang rumahnya di Pulau Komodo. Kenalannya lagi-lagi karena ngobrol-ngobrol sama warga dan kebetulan warga asli Pulau Komodo yangg profesinya nelayan," cerita Elisa kepada TribunTravel.com.
Untungnya, Elisa dan rekan-rekannya diminta untuk menginap di rumah nelayan tersebut tanpa membayar sepeser pun!
Akhirnya mereka menginap tanpa mengeluarkan uang selama 3 hari 2 malam.
Keesokan harinya mereka keliling Taman Nasional Komodo menumpang perahu nelayan dengan hanya merogoh kocek Rp 150 ribu/orang.
Padahal jika menyewa kapal, tentu saja membutuh biaya yang berlipat-lipat untuk dapat berkeliling Taman Nasional Komodo.
Nah, untuk memasuki kawasan Taman Nasioanl Komodo per orangnya hanya membayar Rp 80 ribu.
Tujuannya adalah Taman Nasional Komodo, yang melingkupi Pulau Komodo, Pulau Padar, Pantai Pink, dan masih banyak lagi.
"Intinya selama di perjalanan kalau kita baik dan ramah sama warga sekitar, mereka akan sangat welcome sama kita bahkan diberi fasilitas lebih," kata Elisa berbagi tips kepada TribunTravel.com.