TRIBUNTRAVEL.COM - Seiring dengan perkembangan zaman, kita pun juga menemui banyak perubahan terjadi.
Tentrunya berbekal teknologi canggih yang telah ditemukan.
Perkembangan teknologi yang sedemikian pesatnya, akhirnya juga membawa perubahan pada hal-hal mendasar yang dulu sering dilakukan.
Satu yang paling terlihat dari efek perkembangan teknologi, adalah kemungkinan semakin menurunnya interaksi antar manusia dalam berbagai kegiatan yang dilakukan.
Hal ini semakin terlihat dengan dibukanya sebuah restoran canggih di San Fransisco.
Di restoran dengan nama Eatsa ini, mereka mengonsep restauran yang bahkan nggak memiliki pelayan dan meja kasir.
Di restoran ini, semua proses pembelian sampai penyajian makanan semua dilakukan dengan bantuan teknologi.
Buat memesan menu makanan di restoran ini, pengunjung bisa memilih melalui iPad yang tersedia di dalam restoran.
Proses pembayaran pun juga dilakukan dengan metode yang sama.
Setelah itu, jika makanan yang dipesan udah siap mereka tinggal mengambilnya di loker transparan yang udah tersedia,

Eatsa Restoran di San Fransisco
Meskipun semua prosesnya nggak melibatkan interaksi antara penjual dan pembeli, akan tetapi bukan berarti restoran ini menjual makanan cepat saji yang identik dengan kesan kurang sehat.
Para pendiri Eatsa, Scott Drummond dan Tim Young, ingin menyajikan makanan yang cepat saji tanpa mengesampingkan nilai gizinya sendiri, seperti dikutip dari Mashable.
Karena itu, bisa dikatakan menu yang disajikan merupakan makanan sehat yang disajikan dengan cepat dan memiliki harga yang terjangkau.
Menu yang disajikan antara lain, Smokehouse Salad, Bento Bowl, Burrito, hingga berbagai sajian kari yang terinsipirasi dari India.

Eatsa Restoran di San Fransisco
Nggak hanya itu, di restoran ini sendiri para pengunjung bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai jumlah kalori dari makanan yang mereka pilih.
Harganya sendiri bisa dibilang terjangkau karena hanya mematok harga dikisaran 7 Dollar per menunya atau setara dengan Rp 94.108.

Eatsa Restoran di San Fransisco
Meskipun terlihat tanpa tenaga manusia dalam pelayanannya, restoran ini sesungguhnya masih mempekerjakan beberapa karyawan yang nggak terlihat di bagian pelayanan.
Ada sekitar 5-6 pegawai yang ditugaskan untuk memasak dan menyiapkan makanan sebelum nantinya di sajikan melalui teknologi yang udah ada.
Akan tetapi karena semuanya serba otomatis, restoran ini hanya menerima pembayaran menggunakan kartu kredit saja guys.
Gimana, tertarik mencoba?
Yuk kepo restorannya.
(Hai Online)