Breaking News:

Perhatikan Ini! Mulai April 2017, 2 Benda Ini Dilarang Keras Dibawa ke Gunung Gede Pangrango

Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat melarang pendaki membawa ini.

Didot Gede Pangrango
Tumpukan sampah di Lembah Suryakencana, Gunung Gede, Jawa Barat, Minggu (5/4/2015). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat melarang pendaki membawa air minum dalam kemasan (AMDK) sekali pakai dan tisu basah mulai 1 April 2017.

Hal itu lantaran membeludaknya sampah di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

"Larangan itu akan diberlakukan pada 1 April 2017. Nanti masa percobaan 1 bulan mulai 1 April sampai 1 Mei. Selama tiga bulan ini kami sedang sosialisasi dulu," kata Kepala Seksi Wilayah 1 TNGGP Ardi Andono saat dihubungi di Jakarta, Selasa (20/12/2016) siang.

Ia menyebut larangan tersebut berlaku bagi pendaki di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango melalui tiga jalur pendakian resmi yakni Cibodas, Gunung Putri, dan Salabintana.

"Nanti di pintu pendakian, petugas akan periksa. Kalau bawa botol air minum kemasan dan tisu basah, tidak bisa naik. Untuk ganti air minum dalam botol kemasan, bisa bawa hidropack atau botol-botol minum pribadi," jelasnya.

Menurutnya, jumlah sampah air minum dalam kemasan sekali pakai di area TNGGP berkontribusi lebih dari 50 persen.

Berdasarkan data sampah TNGGP, Ardi menyebut 63 persen sampah di area TNGGP adalah sampah AMDK sekali pakai.


KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO
Para pendaki di Lembah Surya Kencana, Gunung Gede, Jawa Barat, Minggu (13/11/2016).

"Kami melakukan kajian dari tingkah laku pendaki kemudian sampai memilah sampah. Dari memilah sampah, jumlah-jumlah botol itu 63 persen dari total sampah di atas maupun di bawah (Gunung Gede dan Pangrango). Itu dari dari teman-teman yang operasi bersih gunung selama tahun 2015," jelasnya.

Selain itu, tisu basah juga menjadi masalah yang tak lepas dari kegiatan pendakian di TNGPP.

Menurut Ardi, tisu basah banyak digunakan oleh pendaki untuk membersihkan diri setelah buang air besar maupun kecil.

2 dari 2 halaman

"Tisu basah, sudah banyak di sana (TNGGP). Kalau kita operasi bersih, 'jebakan batman' banyak. Mau diambil jijik. Itu tisu basah banyak penyakitnya. Seharusnya ditimbun, malah dilempar ke sungai. Sekarang juga trennya kencing di botol dan ditinggal di atas. Mau ambil juga jijik," tambahnya.

Ardi menjelaskan selama ini sampah-sampah AMDK banyak diangkut oleh masyarakat sekitar kawasan TNGPP.

Hal itu dilakukan demi bisa menjual sampah-sampah AMDK itu dan mendapat uang.


KOMPAS/HARRY SUSILO Hamparan tanaman edelweis di Lembah Mandalawangi Gunung Pangrango, Jawa Barat, Minggu (6/12/2015).

"Masyarakat mau ke atas mau pungut itu botol plastik, karena bisa dijual. Kita akui itu membantu (TNGGP). Namun, itu tidak mendidik bagi pendakinya," jelas Ardi.

Dengan adanya peraturan ini, Ardi berharap pihak TNGGP bisa ikut mengedukasi pendaki tentang sampah AMDK dan tisu basah.

Diharapkan kawasan TNGGP bisa lebih bersih setelah penerapan larangan sampah AMDK dan tisu basah itu.

"Itu sampah kan dinamis, kalau kita tidak ada upaya preventif, selalu naik turun operasi bersih, tak akan bersih," ujarnya.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menawarkan wisata pendakian ke Gunung Gede dan Gunung Pangrango.

Gunung Gede dan Pangrango terletak tak jauh dari kawasan Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Tangerang.

(Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Gunung Gede-PangrangoBogorTangerangBekasi Museum PETA Claudia Scheunemann Surgana Rasa
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved