Breaking News:

Kuliner Bali - Pedas dan Gurihnya Mujair Betutu Warung Weeny Bikin Ketagihan

Warung Weeny, tempat makan berkonsep joglo yang berada di tengah kota Denpasar, di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar, Bali.

Tribun Bali/Made Cintya Dewi
Mujair Betutu Warung Weeny 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Made Cintya Dewi

TRIBUNTRAVEL.COM, DENPASAR - Warung Weeny, tempat makan berkonsep joglo yang berada di tengah kota Denpasar, di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar, Bali.

Warung yang berdiri dua tahun lalu itu sejak awal dirancang dengan konsep tradisional.

“Sejak awal kami membangun warung ini, pinginnya memang tradisional. Kami gunakan bahan yang unik, seperti bangunannya joglo. Kalau konsepnya tradisional begini, orang-orang yang lihat tidak akan enggan untuk masuk,” jelas chef I Nyoman Candra.

Nuansa tradisional Jawa sangat kental terasa, selain bangunan kunonya, juga terdapat benda-benda antik yang dipajang di dalam rak, semisal cangkir tanah liat dan cangkir lorek.

Tak jauh dari tempat bangunannya, terdapat area persawahan dan kebun, sehingga suasananya sangat asri dan sejuk.

“Kami bikin tema yang sederhana saja, simple, dan santai,” tambah Chef Nyoman.

Sejalan dengan konsep bangunannya, semua menu yang disediakan di Warung Weeny adalah makanan tradisional berbahan dasar bumbu Bali.

Chef Nyoman mempunyai cara tersendiri untuk mengolah bumbu Balinya.

Cara tersebut ia dapatkan dari leluhurnya, yang diwariskan secara turun temurun.

2 dari 3 halaman

“Kami punya cara tersendiri untuk mengolah bumbu Bali, dari racikannya, takarannya, dan cara pengolahannya. Mungkin setiap orang punya standar tersendiri, dan standar yang kami gunakan itu adalah warisan keluarga yang sudah cukup lama,” katanya.

Menurut Chef Nyoman, bumbu Bali adalah ibunya bumbu, yang bisa masuk ke segala jenis masakan.

Bumbu Bali bisa dikombinasikan dengan masakan western, chinese food ataupun yang lainnya, asalkan seseorang tahu rahasia memasaknya.

“Intinya warung ini menjual makanan otentik Balinese, yang kami kemas agak ke fusion sedikit. Fusionnya dalam hal penataannya. Contohnya bumbu Bali jadi makanan yang tarafnya sudah mendekati internasional, tapi kami jual dengan harga yang lokal. Bumbu Bali itu istimewa lo, dia bisa masuk ke segala resep. Makanya kami lebih banyak menggunakan bumbu Bali,” imbuh Nyoman.

Adapun menu yang diandalkan di sini adalah nasi goreng bumbu kuning dan mujair betutu.

Jika biasanya betutu identik dengan ayam, tapi berbeda dengan Warung Weeny.

Pemilik Warung Weeny, Ni Wayan Eka Sulistia Dewi menciptakan terobosan baru.

Bahan utama betutu yang mulanya ayam, diganti menggunakan mujair.

“Awalnya kami buat itu hanya coba-coba. Ternyata setelah jadi, rasanya enak dan banyak yang suka. Bahkan turis banyak yang suka. Tapi kalau untuk orang asing, kami masaknya sesuaikan dengan perut mereka, kadar pedasnya kami kurangi,” jelas Eka.

Mujair betutu tampilannya memang sama dengan mujair nyat-nyat, namun mujair nyat-nyat lebih kering.

3 dari 3 halaman

Rasanya memang tidak kalah enaknya.

Racikan bumbu Balinya sangat pas dengan tekstur ikannya yang lembut serta gurih.

Ada rasa pedasnya dan aroma wangi dari bumbu Bali.

Nasi goreng Bali, memang seperti nasi goreng pada umumnya, hanya beda dibumbunya.

Nasi goreng Bali menggunakan bumbu kuning atau bumbu Bali.

Rasanya jauh lebih enak dibandingkan dengan nasi goreng biasa.

Rasa khas bumbu Balinya sangat terasa.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Seleb
Tags:
BaliDenpasarSanurWarung Weeny Mepamit Handry Satriago
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved