TRIBUNTRAVEL.COM - Okeanpribor, perusahaan Rusia yang berbasis di Sankt Petersburg tengah mengembangkan sebuah sistem navigasi unik yang akan digunakan oleh drone bawah laut wilayah Arktik.
Hal tersebut sebagaimana dilaporkan surat kabar Izvestia seperti dikutip Sputnik.
Berdasarkan laporan surat kabar tersebut, sistem baru tersebut membuat drone bawah laut mampu bernavigasi pada kedalaman lebih dari 8 kilometer (5 mil).
selain itu, berkat sistem baru tersebut, drone bawah laut juga mampu bekerja untuk mengumpulkan informasi mengenai lokasi tempat mereka berada dan mengirim data menggunakan beragam tipe pelampung (terendam, mengambang, membeku).
“Sistem ini sudah siap untuk dilepaskan. Area pertama yang akan menggunakan sistem ini adalah dekat platform lepas pantai Prirazlomnaya. Kami berencana mengembangkan sebuah sistem jaringan informasi global terkait pemantauan bawah laut dan melayani area produksi minyak,” terang juru bicara Okeanpribor pada Izvestia, Kamis (8/12/2016).
Pelampung tersebut akan terhubung ke sistem navigasi Glonass.
Gugus Arktik dipercaya memegang deposit minyak dan gas alam dalam jumlah besar.
Menurut Kementerian Sumber Daya Alam Rusia, jumlah sumber daya energi yang terkonsentrasi di wilayah Arktik melebihi 30 triliun dolar AS.
Pakar dari kementerian memprediksi, di masa depan, produksi minyak dan gas Rusia akan terkonsentrasi di gugus laut Arktik.
Pada 2015, Rusia mengajukan revisi tawaran ke PBB, mengupayakan perluasan kepemilikannya atas gugus benua Arktik.