Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Foodies, penikmat sayuran dan bumbu kacang, tentunya tak menolak jika disuguhi gado-gado.
Makanan yang diolah dari bahan berbagai macam sayur, tahu, tempe, dan disiram bumbu kacang ini asli makanan Indonesia, loh.
Bila kamu masuk di warung makan khas indonesia, menu gado-gado bisa kamu temukan.
Guys, bagi kamu penikmat carte du jour nasional Indonesia ini pastinya penasaran dengan makanan yang satu ini.
Dilansir dari berbagai sumber, TribunTravel.com merangkum sejarah gado-gado, yuk simak.

cicak2.com.au
Pada dasarnya tak ada yang tahu pasti mengenai asal-mausal makanan ini.
Bahkan nama gado-gado sendiri tak diketahui dari bahasa apa.
Kata gado-gado juga tak ditemukan di kamus Bahasa Indonesia maupun Betawi.
Namun beberapa memperkirakan, nama gado-gado berasal dari kata digado yang merupakan istilah makanan yang tak dimakan bersama nasi.
Yup, seperti diketahui, gado-gado memang jarang dikonsumsi bersama nasi.
Karbohidrat dari nasi digantikan oleh lontong dalam gado-gado.
Beberapa pihak menganggap gado-gado merupakan sajian khas Betawi.
Alasannya adalah sekitar 1940-1950an ada lagu yang sangat populer berjudul "Gado-Gado Betawi" yang dipopulerkan oleh Ivo Nilakreshna.

spiceroots.com
Selain lagu, penelusuran sejarah gado-gado juga bisa ditemaui dari awal dekade 1980-an dalam sebuah acara hiburan radio.
Radio Republik Indonesia atau RRI saat itu memiliki acara yang menghadirkan celetukan-celetukan dari Bang Mamad, seorang tukang sado (delman) dan Mpok Atik, seorang tukang gado-gado.
Mereka berdialog dengan mengunakan Bahasa Betawi medok.
Dari acara inilah, gado-gado diyakini sebagai makanan khas Betawi.
Versi lain menyebutkan, gado-gado merupakan peranakan Tionghoa dari pecel Jawa yang sangat disukai oleh Belanda saat itu.
Dari berbagai penalaran tersebut, disimpulkan bahwa gado-gado telah lahir sejak awal abad 20-an dan Jakarta adalah tempat kelahirannya.